Video game pada umumnya ialah media visual, namun berbagai aspek lain ikut mendukung untuk menjadikan video game sebuah hiburan yang dapat diakses banyak orang. Banyak di luar sana yang hidup dengan keterbatasan fisik dapat menikmati video game dengan berbagai cara, salah satunya dari mengandalkan audio.
Steve Saylor, atau sering dikenal sebagai “Blind Gamer” merupakan seorang tunanetra yang juga konsultan dan media editor terhadap aksesibilitas sebuah game. Dia dibuat takjub dan terharu ketika memainkan game terbaru dari Naughty Dog – The Last of Us Part 2. Baginya game action fokus naratif tersebut tawarkan aksesibilitas yang telah diharapkan oleh ia dan juga komunitas gamer dengan keterbatasan fisik lain sepertinya.
I've been reluctant to post this.
I recorded my reaction when I saw the #accessibility settings in #TheLastofUsPartII for the first time thinking it would be a fun video for posterity. I…did not expect this.
This is why we do what we do. ?
Thank you @Naughty_Dog. pic.twitter.com/D5Or2B9Tfw
— Steve Saylor (@stevesaylor) June 12, 2020
“Kalian semua tidak akan tahu, kalian semua tidak tahu betapa berarti [semua ini]. Saya bahkan tidak tahu harus berkata apa. Ada begitu banyak hal di [game] ini. Ini yang saya dan orang-orang di komunitas aksesibilitas telah harapkan, untuk begitu lamanya.” Ungkap Steve sambil menangis takjub akan audio game.
Selengkapnya dari impresi Steve Saylor dapat kamu lihat di video berikut ini dimana ia menyebut The Last of Us Part 2 sebagai game dengan aksesibilitas terlengkap dan terbaik saat ini.
Desainer audio utama Naughty Dog, Robert Krekel, menjelaskan dengan detil akan bagaimana ia mampu membangun game yang dimana pemain dengan keterbatasan penglihatan atau bahkan buta total dapat memainkan game sampai tamat (klik link dibawah untuk thread lengkap).
A few things I want to point out about our audio related accessibility options in The Last of Us Part 2. THREAD 1/7
— Robert Krekel (@robkrekel) June 1, 2020
UI Scripter dari Naughty Dog berikan responnya terhadap video Steve, ia menjelaskan bahwa ia terharu melihat reaksinya dan ia bangga berhasil menciptakan fitur aksesbilitas yang membantu banyak gamer dengan keterbatasan fisik. Baginya diversitas menjadi kunci komunitas gaming, video game harus dapat diakses oleh siapa saja tanpa batasan dan halangan apapun.
I'm crying Steve. Thank you so much for sharing this video. It was great meeting you at the studio, and I am so greatdul and proud to be on this team. We all dedicate the countless hours to this field right here. No barriers. No cutting corners. So everyone can play??
— Ethan Tal (@ethan_tal) June 12, 2020
The Last of Us Part 2 akan dirilis untuk PS4 pada 19 Juni mendatang.
Baca pula informasi lain terkait The Last of Us dan review The Last of Us Part 2 dari kami beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For press release and further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com