Review bombing dalam industri video game cenderung dianggap sebagai tindakan massal dalam memberikan review negatif terhadap sebuah game. Yang membedakan dengan review pada umumnya adalah review bombing biasanya bukan didasarkan dari isi gamenya sendiri, melainkan karena tindakan-tindakan sang developer yang dianggap mengkhianati kepercayaan para fans.
Salah satunya seperti yang terjadi pada game Metro: Last Light dan Metro 2033, karena Metro Exodus mendadak jadi timed exclusive di Epic Game Store. Tidak ketinggalan yang baru-baru ini terjadi, yakni perilisan Warcraft 3: Reforged yang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh sang developer, dan menjadikannya game dengan User Score terburuk di Metacritic.
Namun bagaimana jika review bombing tersebut dilakukan oleh satu orang saja dan disebabkan karena hal yang bisa dikatakan cukup sepele? Inilah yang terjadi pada sebuah game berjudul AI: The Somnium Files besutan Spike Chunsoft belakangan ini.
Secara umum, game yang digarap oleh sutradara Zero Escape, Kotaro Uchikoshi tersebut, mendapatkan review yang cenderung positif di berbagai platform. Namun sekitar dua minggu yang lalu, AI: The Somnium Files sempat mengalami penurunan User Score di Metacritic dari 8.2 menjadi 1.9 dalam kurun satu hari saja.
Para fans pun kebingungan mengapa hal ini bisa terjadi, mengingat AI: The Somnium Files sendiri sudah rilis semenjak bulan September tahun lalu. Aneh rasanya jika sebuah game mendapatkan perubahan skor review secara drastis beberapa bulan setelah gamenya rilis.
Sang sutradara sendiri mengetahui hal ini dan menemukan sebuah thread di ResetEra yang cukup menjelaskan kronologi review bombing tersebut. Seorang user dengan nama Krvavi Abadas mengaku sedang menginvestigasikan hal tersebut dan menyatakan bahwa situs Metacritic memang memiliki sistem review yang buruk, kemudian menjelaskan bahwa prosesnya sendiri bahkan cukup mudah dilakukan seorang diri. Namun yang lucunya, Krvavi Abadas justru terungkap sebagai pelaku dibalik review bombing tersebut.
Pengguna Twitter dengan nama maxigregrze mencuitkan bahwa Krvavi Abadas tidaklah sedang menginvestigasi review bombing tersebut, melainkan dirinya sendiri lah yang melakukannya karena ia membenci gamenya dan fanbase-nya. Lebih lanjut, maxigregrze menyertakan sebuah screenshot dari Discord yang memperlihatkan seseorang dengan profile picture yang sama dengan Krvavi Abadas, dimana orang tersebut mengaku bahwa ia cukup kaget bahwa hal ini akan ter-blow up dengan cepat.
Tidak lama kemudian, cuitan tersebut dibalas oleh Krvavi Abadas, dimana secara tidak langsung ia mengakui perbuatannya dengan meluapkan kekesalannya akan fanbase yang berbeda pendapat dengannya, serta orang-orang yang terus mencaci maki dirinya karena kecintaannya pada A-set, karakter utama dari game AI: The Somnium Files.
{You mean the “fanbase” that
1. Kicked me for getting incredibly stressed out of Zanki Zero, and blocked me when i tried to apologize.
2. Gave someone that DMed a shitty rape “joke” to Ota admin rights.
3. Has done nothing but CONSTANTLY shit on me for my crush on A-set.}— Krvavi Abadas (@KrvaviAbadas) February 9, 2020
Setelah tindakan Krvavi Abadas terbongkar, ia menyunting postingan ‘investigasinya’ di ResetEra (#128) dan menekankan kembali bahwa perbuatannya tersebut untuk membuktikan bahwa situs Metacritic miliki sistem review yang sangat buruk dan menjadikan AI: The Somnium Files sebagai eksperimennya.
Namun jika dilihat dari keseluruhan post hasil suntingannya tersebut, Krvavi Abadas terus-terusan menyebut dan mendambakan sang karakter A-set yang dirinya anggap tidak diperlakukan dengan baik di dalam gamenya. Sehingga hal ini justru terlihat bahwa ia meluapkan kekecewaannya (dan rasa cintanya) tersebut dengan melakukan review bombing terhadap AI: The Somnium Files, namun menjadikan sistem review Metacritic yang buruk sebagai kedoknya.
I loved most of the A-set videos and found them to be incredibly endearing, even developing a massive crush on her due to my general attachment issues. But i hated the actual game for how it basically ignores everything said videos were trying to build up…
Honestly, if there’s one takeaway you should get from this unfortunate situation i’ve gotten myself into. It’s that A-set means a lot to me. Even though i hated how her game turned out…
—Krvavi Abadas
Saat artikel ini ditulis, skor Metacritic-nya sendiri sudah kembali normal, bahkan akun Krvavi Abadas di forum ResetEra sendiri juga sudah terkena banned. Namun yang menarik adalah kini AI: The Somnium Files justru menjadi game Switch dengan User Score tertinggi di Metacritic, mengalahkan Astral Chain dan Super Mario Odyssey. (via Nintendo Life)
Tidak ketinggalan, sang sutradara sendiri nampaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, namun dirinya juga senang bahwa tindakan yang dilakukan oleh Krvavi Abadas tersebut justru membuat AI: The Somnium Files lebih banyak diketahui orang.
It means the rainbows can defeat the reviewbombs.
— Kotaro Uchikoshi Eng (@Uchikoshi_Eng) February 12, 2020
Satu hal yang mungkin bisa jadi pelajaran dari kejadian ini adalah review bomb tidak bisa merepresentasikan kualitas gamenya, melainkan lebih kepada suara kekecewaan para fans terhadap tindakan-tindakan tidak menyenangkan dari developer ataupun penerbitnya.
Kemudian yang tidak bisa dipungkiri adalah benar bahwa sistem review di Metacritic sejatinya masihlah jauh dari kata bagus, karena mereka tidak memverifikasi apakah kita sudah memainkan atau bahkan memiliki gamenya atau tidak. Sehingga begitu mudah untuk bermunculannya review-review palsu yang menyesatkan, dan hal tersebut membuat Metacritic sejatinya kurang bisa diandalkan.
AI: The Somnium Files bisa kamu mainkan di platform PC, PS4 dan Switch.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait game AI: The Somnium Files atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.