Mereka tidak akan merilis semua game yang masuk.
Berjuang di tengah persaingan pasar platform video game yang sangat ketat, buat GOG harus memikirkan cara inovatif dan kreatif agar tidak kehilangan pelanggannya. Berbeda dengan Steam yang terus berkembang dengan ratusan game yang ‘mudah’ rilis di platformnya, perusahaan milik CD Projekt ini rupanya akan tetap selektif untuk merilis game apa saja yang akan dimasukkan ke store GOG.
Head of Communications GOG, Lukasz Kukawski mengatakan pada PC Games Insider bahwa masalah yang dihadapi oleh gamer saat ini adalah mencari “game berkualitas” yang mereka harapkan. Oleh karena itulah GOG berusaha untuk menyeleksi game yang masuk ke storenya, agar para gamer bisa menikmati game tanpa DRM (Digital Rights Management) terbaik pilihan mereka.
Kami mencari beberapa judul yang sesuai selera para user kami, misalnya game dengan cerita yang menarik dengan perkembangan karakter yang unik, game dengan mekanisme gameplay yang inovatif, atau game yang diminta oleh sebagian besar komunitas kami. Jika terdapat game dengan visual yang sangat menarik namun dengan mekanisme dan gameplay yang simple dan terbatas, maka kami tidak akan memasukkannya ke GOG.com
Meskipun tetap menggunakan cara manual, namun mereka tetap tidak bisa terlepas dari kesalahan. Misalnya saja salah satu game puzzle terbaik tahun 2017 lalu, Opus Magnum yang ditolak mentah-mentah oleh GOG. Kukawski katakan bahwa hal tersebut merupakan murni kesalahan mereka dan tidak terjadi setiap saat. Mereka akan mempertimbangkan dan merilisnya di platform mereka apabila para pelanggan sangat tertarik dengan gamenya.