Stadia, itulah yang mungkin masih menjadi harapan Google untuk mencoba peruntungannya di industri game. Pertama kali muncul di publik dengan penuh kejutan alih-alih mengubah hampir semua jenis gadget mainstream saat ini menjadi perangkat yang bisa memainkan game, faktanya setelah rilis banyak permasalahan yang menimpa platform cloud gaming tersebut.
Setelah beberapa waktu lalu boyong beberapa orang yang dulunya bekerja sebagai developer dibalik suksesnya franchise Assassins Creed, kini Google kemungkinan kembali mencoba untuk menambah daftar game eksklusifnya di platform cloud gaming besutannya ini. Dilansir dari Engadget, Google baru saja membeli studio indie bernama Typhoon Studio. Studio tersebut sudah cukup lama bergelut di industri game, sang founder Alex Hutchinson sudah malang melintang terlibat dalam beberapa game AAA seperti Batman: Arkham City hingga menjadi director untuk Far Cry 4. Bersama Typhoon Studio game indie yang dirilisnya adalah Journey to the Savage Planet yang pertama kali diperkenalkan pada gelaran The Game Awards 2018 lalu dan akan rilis Januari 2020 mendatang.
Sebenarnya kita masih belum mengetahui apakah langkah Google dengan mencaplok beberapa orang yang memiliki potensi hingga studio game sekalipun dapat mengubah Stadia alih-alih menambah deretan game esklusif demi menarik banyak gamers diluar sana. Terlepas dari semua itu yang seharusnya patut diperhatikan adalah bagaimana optimisasi Stadia sebagai platform cloud gaming yang membutuhkan koneksi stabil dan cepat. Menurut kamu gimana brott ?
Sumber: Engadget
Mau baca artikel seputar Stadia hingga informasi menarik lainnya segera kunjungi tulisan dari Happy