Google Stadia Resmi Mati – Usaha Google megembangkan sayapnya diranah gaming nampaknya menemui jalan buntu. Hal ini karena pada 29 September 2022 Google mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan platform cloud gaming mereka yaitu Stadia.
Alasan Google Stadia Resmi Mati
Melalui blog resminya Google mengumumkan akan menutup layanan cloud gaming mereka yaitu Stadia setelah sekitar 3 tahun beroperasi. Menurut Phil Harrison selaku Vice President dan General Manager Google keputusan ini diambil sebagai dampak dari rendahnya angka pengguna platform tersebut.
Beberapa tahun yang lalu kami meluncurkan layanan gaming kami, Stadia. Walaupun pendekatan sebagai platform streaming game untuk konsumen dibangun dengan pondasi teknologi yang kuat, hal itu tidak menghasilkan daya tarik kepada pengguna sesuai dengan yang kami harapkan sehingga kami mengambil keputusan berat untuk menutup layanan platform ini.
Phil Harrison
Dalam pengumuman tersebut, mereka menyatakan bahwa pelanggan masih dapat menikmati layanan cloud gaming ini hingga 18 januari 2023 sebelum dihentikan sepenuhnya. Selain itu mereka juga memastikan akan melakukan refund kepada game dan hardware yang telah dibeli oleh para pemain. Proses refund ini akan berlangsung dan direncakanan rampung pada pertengahan Januari 2023.
Phil Harrison juga menjelaskan bahwa beragam teknologi yang berkaitan dengan layanan cloud gaming ini nantinya dapat digunakan untuk pengembangan layanan dari mereka lainnya.
Kami melihat peluang yang cukup baik untuk menerapkan teknologi platform gaming ini di sejumlah layanan lain seperti YouTube, Google Play, hingga segmen Augmented Reality (AR) kami. Kami juga bisa membuat teknologi-teknologi tersebut tersedia bagi sejumlah mitra kami, agar mereka dapat fokus di ranah industri game.
Phil Harrison
Google Stadia Dianggap Gagal Sejak Awal
Layanan cloud gaming ini sendiri resmi diluncurkan perdana pada tanggal 19 November 2019 lalu di Amerika Serikat. Sejak awal rilisnya platform ini telah menerima banyak respon negatif di tengah kalangan pecinta game. Mulai dari sedikitnya jumlah game yang ditawarkan hingga buruknya pengalam bermain yang didapat pengguna khususnya terkait masalah latency dan kualitas resolusi gambar menjadi salah satu penyebab timbulnya stigma negatif ini.
Penutupan layanan ini bisa dibilang telah diprediksi dari jauh hari. Deretan tren buruk terus dialami platform ini. Mulai dari ditutupnya studio first party mereka, keluarnya VP dan Head of Product John Justice. Lalu pada awal 2022, John Justice menegaskan bahwa pengembangan Stadi tidak jadi prioritas mereka lagi, hingga puncaknya memutuskan menutup sepenuhnya layanan platform ini pada awal tahun 2023 mendatang.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Stadia atau artikel lainnya dari Friliando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.