Setelah dirumorkan selama berbulan-bulan, Prince of Persia: Sands of Time Remake akhirnya diumumkan secara resmi. Reaksi dari fans sayangnya tidak begitu positif. Banyak yang mengatakan bahwa visual yang ditawarkan remake ini terlihat buruk dan last-gen. Ketika dibandingkan dengan remake lain yang telah ada, apa yang ditawarkan di POP: Sands of Time Remake tidak menggugah fans dan gamer pada umumnya.
Remake ini dikembangkan oleh Ubisoft India, cabang studio yang sebelumnya hanya berperan sebagai studio pembantu proyek besar yang dilakukan cabang lain. Maka banyak yang berspekulasi kalau proyek ini diberi dana yang tak seberapa dengan proyek Ubisoft lainnya, dan beberapa juga menganggap bahwa studio masih kurang pengalaman untuk memegang penuh sebuah proyek. Kedua hal tersebut ditepis oleh Ubisoft India ketika diwawancarai oleh The Mako Reactor.
“Tidak, tidak ada masalah waktu atau dana. Bagi kami di Ubisoft, kualitas adalah hal terpenting dan ini menjadi sesuatu yang terus kami pikirkan dari awal. Proyek telah dikembangkan selama 2,5 tahun. Kami punya hampir 170 orang kerjakan proyek ini dan belum lagi dengan beberapa investasi dalam hal infrastruktur membantu pembuatan game. Tidak ada pemotongan apapun dari segi dana ataupun waktu pembuatan game,” jelas Sashi Menon, sutradara produksi dari Ubisoft India, membantah isu dana yang terbatas.
Remake ini dibuat dengan Anvil Engine, teknologi yang dikenal sebagia fondasi mayoritas game Assassin’s Creed. Melihat engine tersebut lebih ditujukan untuk game open-world dan bukan game linear dengan mekanik rewind waktu, beberapa tantangan harus dihadapi para developer dalam pembuatan remake ini.
Pierre Sylvain-Gires, sutradara utama dari proyek ini, jelaskan bahwa apa yang diperlihatkan di Ubisoft Forward kemarin adalah visi mereka dan memang disengaja dari awal. Hal tersebut dilakukan agar game tidak hilangkan nuansa dari versi original serta mereka ingin remake ini dipandang “terlalu mirip Assassin’s Creed.”
“Kami memutuskan untuk lakukan gaya visual yang unik agar game ini terlihat berbeda dari game lainnya. Ini bukan lah Assassin’s Creed, ini bukanlah Prince of Persia dari tahun 2008. Remake ini harus unik,” ungkap Syvain-Gires. “Tantangan utama kami ialah menciptakan game yang kami ingin mainkan untuk nostalgia tetapi kami juga harus berikan ide modern di dalamnya. Menjaga keseimbangan kedua hal tersebut adalah hal penting [bagi remake ini].”
Meski dengan kritik yang diterima pada trailer perdana, developer tampaknya akan pertahankan gaya visual sekarang. Namun apapun bisa terjadi sebelum tanggal rilis nanti.
Prince of Persia: Sands of Time Remake akan dirilis untuk PC, PS4, dan Xbox One pada 21 Januari 2021 mendatang.
Baca pula informasi lain terkait Prince of Persia beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For press release and further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com