Masih ingat dengan aksi gugatan antimonopoli kepada perusahaan video game Valve terkait kebijakan potongan komisi 30% setiap pembelian game di Steam yang dinilai “anti kompetisi”? Aksi yang dilayangkan oleh Wolfire Games tersebut belakangan diketahui telah menjadi class action atau gugatan kelompok.
Melansir dari laporan GameIndustry, kategorisasi ulang menjadi gugatan kelompok ini merupakan instruksi pengadilan agar tuntutan dari Wolfire Games tersebut dikombinasikan dengan upaya serupa dari Dark Catt Studios, yang mana sebelumnya sama-sama melayangkan gugatan antimonopoli kepada Valve.
Lebih lanjut, gugatan kelompok ini secara tidak langsung menjadi terbuka bagi seluruh developer, penerbit, maupun individual yang telah membayar komisi 30% melalui penjualan gamenya di Steam setelah 28 Januari 2017.
Jika gugatan tersebut dimenangkan, kemungkinan besar Valve diharuskan untuk membayar kerugian dengan jumlah yang cukup besar untuk seluruh pihak yang terlibat dalam gugatan kelompok tersebut. Kemudian Valve tentunya perlu melakukan revisi kebijakan secara besar-besaran yang mungkin juga akan berdampak terhadap penerbitan suatu game di PC secara keseluruhan.
Sudah berlangsung semenjak 2021
Perlu diketahui bahwa sebelumnya pihak Valve sendiri telah melawan balik pada Juli 2021 dan menuduh pihak Wolfire Games tidak mampu memberikan bukti-bukti yang cukup kuat atas tuduhan monopolinya tersebut, terlebih ketika komisi 30% sendiri sejatinya diklaim sebagai tarif yang standar dalam industri video game.
Di bulan November 2021, pengadilan membatalkan gugatan tersebutk dengan pertimbangan Wolfire Games tidak bisa “mendemonstrasikan” bahwa mereka atau pihak lain merasa dirugikan atas kebijakan manajemen Valve. Hal ini juga terlihat dari store lain seperti Epic Games Store yang miliki komisi lebih rendah namun belum mampu menyaingi Steam—menandakan developer atau penerbit menganggap potongan komisi 30% tersebut masih sepadan.
Dalam melanjutkan aksi perlawanan gugatan kelompok ini, Valve telah meminta pengadilan untuk tidak mengikutsertakan testimoni dari Dr. Steven Schwartz selaku pakar ekonomi, namun permintaan tersebut ditolak.
Nah, kira-kira bagaimana tanggapanmu brott mengenai hal ini? Yuk, langsugn saja share pendapatmu di kolom komentar ya.
Baca juga informasi menarik lain terkait atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com