Gunakan Karakternya Tanpa Kredit, Novelis Dragon Quest Tuntut Square-Enix

Dragon Quest Your Story Lawsuit Story Feature Screenshot
Kelalaian Square-Enix buat novelis berikut terpaksa menuntut mereka.

Membuat sesuatu memang tidak mudah, banyak rintangan yang harus dilalui kreator agar karyanya diterima di masyarakat. Sayangnya, kebanyakan karya yang diterima dan populer justru membuka banyak kesempatan bagi orang lain untuk mencurinya. Entah via digital, maupun membuat karya baru untuk tujuan keuntungan.

Hal ini telah terjadi berkali-kali, entah dalam bentuk benda, peralatan, hingga hiburan. Tentunya tak lepas dari apakah si pencuri merupakan seorang individu maupun perusahaan. Termasuk yang dilakukan Square-Enix berikut.

Seperti yang telah kita ketahui, Square-Enix menjadi salah satu developer dan publisher yang memiliki banyak sekali franchise JRPG terbesar di dunia. Tak hanya video game, mereka juga telah telurkan berbagai media hiburan lain, salah satunya adalah film. Namun sayang, sepertinya adaptasi film teranyarnya, Dragon Quest Your Story tuai kontroversi.

Melansir Asahi Shinbun, penulis novel Dragon Quest V Saori Kumi menuntut Square-Enix dan Toho pada tanggal 24 November 2020 kemarin. Tuntutan ini terkait film Dragon Quest Your Story yang dirilis di Jepang tanggal 2 Agustus 2019 silam.

Filmnya dibuat oleh staff yang juga mengerjakan Stand By Me Doraemon dan menjadi adaptasi dari game Dragon Quest V: Hand of the Heavenly Bride yang dirilis tahun 1992 di SNES. Namun jika umumnya tokoh utama gamenya dipanggil Yuusha atau yang jika diterjemahkan menjadi “hero”, maka dalam film Dragon Quest Your Story Toho dan Square-Enix menamainya Ryuka.

Ryuka adalah nama dari tokoh utama yang ada di novel Dragon Quest V yang ditulis oleh Saori Kumi pada tahun 1993. Kedua karakter baik yang ada di film dan novelnya miliki cerita yang sama persis. Saori Kumi sendiri tak dapatkan kredit namanya sama sekali meskipun pada kenyataannya filmnya memang dipromosikan sebagai adaptasi novelnya dan banyak fans yang menganggapnya demikian.

Hal ini membuat Kumi harus layangkan tuntutan kepada para staffnya di tahun 2019 silam untuk meminta maaf dan memasukkan namanya. Kini, tuntutan tersebut dilayangkan pada Square-Enix dan Toho.

Saori Kumi meminta ganti rugi sebesar 2 juta Yen dan permintaan maaf dari kedua perusahaan. Dalam blognya, ia menjelaskan bagaimana situasinya saat ini dan berterimakasih kepada para fans atas uang yang mereka kumpulkan sebanyak 1,111,000 Yen untuk melawan kedua perusahaan tersebut lewat jalur hukum.


Baca lebih lanjut tentang Dragon Quest atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.

For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com

Exit mobile version