*Tulisan ini berisi curahan hati penulis, dan merupakan konten eksperimen yang ditulis dengan hati yang tulus tentang pengalaman hidup. Saya sangat menerima kritik serta saran apakah konten seperti ini layak diteruskan atau sekedar dikenang seperti Harvest Moon Back to Nature*
Cinta pertama bagi setiap orang kadang memberikan berbagai rasa serta pengalaman berharga pada kehidupannya. Manis dari perasaan yang diberikan karena bisa mengenal cinta, serta rasa pahit karena pelajaran yang telah diberikan. Namun sepertinya cinta pertama yang saya rasakan sangat-sangatlah berbeda terhadap kebanyakan orang. Saat anak usia SD lainnya memilih untuk jatuh cinta dengan teman perempuan sebangkunya, atau Sherina Munaf yang memang pada masa itu booming lewat film lengdaris “Petualangan Sherina”, saya sendiri memilih untuk menjatuhkan hati saya terhadap game buatan Natsume, yaitu Harvest Moon Back to Nature. Ada satu hal yang perlu para teman-teman ingat sebelum membaca lebih lanjut tulisan saya yang satu ini, saya normal dan tertarik dengan human being. Namun bagi saya, Harvest Moon Back to Nature sendiri memenuhi syarat-syarat sebagai cinta pertama, karena secara tidak langsung, game ini mengajarkan berbagai hal seperti, perjuangan, kerja keras, kesabaran, serta patah hati tentunya.
Harvest Moon Back to Nature sendiri bisa dibilang merupakan sebuah game yang memiliki tempat tersendiri dihati para gamer Indonesia. Saya berani jamin, saat membaca tulisan ini, banyak dari kalian yang mencoba mengingat memori-memori serta keseruan apa saja yang kalian rasakan saat memainkan game yang memiliki genre simulasi kehidupan ini. Bukti-bukti lain yang membuat game ini begitu populer di Indonesia, adalah dengan munculnya berbagai walkthrough, berbagai macam hoax dan teori-teori nyeleh, serta versi Bahasa Indonesia dari game yang satu ini. Selain itu Harvest Moon Back to Nature sendiri tidak pernah absen dari bahasan majalah-majalah game kala itu.
Bukti-bukti diataslah yang membuat saya (dan mungkin kamu juga) membuat seri Harvest Moon Back to Nature begitu istimewa dan membuat saya susah Moveon. Tanpa merendahkan seri-seri Harvest Moon yang lain, Harvest Moon Back to Nature menjadi seri paling sempurna dibanding dengan seri yang lain. Hal tersebut dibuktikan dengan gameplaynya simple, menarik, mudah dipahami serta memberikan pelajaran serta kesan tersendiri bagi para pemainnya.
Bagi saya game ini mengajarkan perjuangan dan kerja keras, dimana secara gameplay Harvest Moon Back to Nature menempatkan kerja keras dan perjuangan menjadi pondasi utama untuk sukses memainkan game yang satu ini. Ketekunan mengurus kebun serta serta merawat hewan ternak, benar-benar memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan saya, bahwa dalam mengejar mimpi diperlukan sebuah usaha. Benar-benar sebuah pelajaran yang sangat istimewa yang bisa saya apilkasikan kedalam kehidupan sehari-hari lewat sebuah video game.
Selain itu, Harvest Moon Back to Nature juga mengajarkan bagaimana melatih kesabaran. Kesabaran yang saya maksudkan disini adalah, layaknya orang yang sedang kasmaran, saya memerlukan kesabaran ekstra untuk bisa berjumpa dengan (memainkan) cinta pertama saya yang satu ini. Layaknya orang berpacaran, kesempatan saya berjumpa dengan game buatan Natsume ini hanya bisa dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu saja. Hal itu terjadi karena aturan paling Horror yang diciptakan oleh para orang tua anak kelahiran 90-an, dimana mereka hanya mengijnikan anak-anak mereka bermain video game pada hari libur saja. Aturan tersebut tentunya membuat saya harus menahan kerinduan untuk mengurus kebun serta melanjutkan progress game yang saya miliki. Namun ketika hari Sabtu dan Minggu tiba benar-benar membuat hati saya berbunga-bunga.
Selain itu secara gameplay, hampir semua unsur dalam game ini mengajarakan kesabaran, seperti membersihkan kebun, menunggu bibit tumbuh, menunggu musim berganti, melaukan PDKT ke cewek yang kita inginkan, hingga menikah sampai mempunyai anak. Jadi bagi kalian yang sempat memainkan game yang satu ini, berterimakasihlah pada Natsume, karen kalian sudah menjadi satu diantara berjuta-juta populasi manusia didunia yang memiliki kesabaran ekstra.
Okey mari kita bahas bagian paling pahit dari sebuah kisah cinta, yaitu patah hati. Kenapa game yang dirilis pada tahun 1999 ini bisa memberikan pukulan sakit hati yang luarbiasa yang begitu menyakitkan? Hal tersebut dikarenkan hampir di seri-seri penerus setelah Harvest Moon Back to Nature tidak ada game yang memberikan efek sebesar game yang satu ini. Sebut saja seperti Harvest Moon Save The Homeland, A Wonderful Life, ataupun Hero of Leaf Valley, tidak ada yang mampu memberikan kesan sedalam Harvest Moon Back to Nature. Hal tersebut dikarenkan,pada seri-seri setelah Harvest Moon Back to Nature banyak yang menawarkan gameplay yang lebih kompleks serta menghilangkan beberapa unsur dalam game yang satu ini, seperti Festival, dan fitur menikah seperti dalam seri Harvest Moon Innocent Life dimana kita berperan sebagai seorang robot petani.
Jadi mau sebanyak apapun versi penerus dari Harvest Moon Back to Nature, ujung-ujungnya tetap membuat saya membandingkan game tersebut dengan game yang telah memberikan kesan begitu dalam dikehidupan saya. Hal itulah yang membuat saya susah Moveon, sehingga remake Harvest Moon Back to Nature adalah sebaik-baiknya doa yang bisa saya minta agar Natsume menghadirkan game ini diconsole nextgen ataupun PC.
Namun terlepas dari itu semua, kehidupan harus tetap berjalan, dan moveon adalah cara paling bijak sebagai manusia agar terlepas dari sebuah kisah masalalu untuk tetap melangkah maju. Mesikpun begitu Harvest Moon Back to Nature teteplah menjadi cinta pertama yang tidak mungkin bisa saya lupakan karena telah memberikan begitu banyak pelajaran bagi para pemainnya, karena telah mengajarkan berbagai hal seperti, perjuangan, kerja keras, kesabaran, serta patah hati. Biarkan Harvest Moon menjadi kenangan indah yang bisa dikenang bagi tiap pemainnya. Terimakasih Natsume sudah menghadirkan game yang begitu luarbiasa ini!!!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Harvest Moon Back to Nature serta artikel keren lainnya dari Andi Permana.