Lama Tidak Ada Kabar, Begini Hasil Pertemuan Kominfo dengan Aplikator Ojek Online

Hasil Pertemuan Kominfo Dengan Ojol 2024

Tidak terasa satu bulan berlalu semenjak ribuan driver ojek online langsungkan demo tuntut aplikator. Setelah sempat berjanji akan membantu semaksimal mungkin, akhirnya hasil pertemuan Kominfo dengan para aplikator ojek online sudah mengemuka. Kira-kira bagaimana dengan hasilnya?

Begini Hasil Pertemuan Kominfo dengan Aplikator Ojek Online

Bocoran hasil pertemuan Kemenkominfo dengan aplikator

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh tim KataData, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan para aplikator ojek online terkait penyesuaian tarif aplikasi.

“Kami sudah bahas. Ini terkait hubungan antara platform dan mitra pengemudi ojek online atau ojol yang harus diharmonisasi,” ujar Budi Arie Setiadi di kantornya pada hari Kamis (03/10/2024).

Dari hasil pertemuan Kominfo dengan aplikator ojek online tanah air, beliau menyampaikan saat ini proses mediasi masih tengah berlangsung, tanpa merincikan hasil maupun progresnya.

Tetapi, Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut menyampaikan bahwa terkait kebijakan tarif untuk tidak hanya melibatkan Kementerian Kominfo saja, melainkan harus gandeng sejumlah kementerian dan lembaga lainnya, termasuk pemerintah daerah.

Wayan Toni, Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika

“Jangan salah. Tarif itu juga persoalan pemerintah daerah. Bisa berbeda satu tempat dengan tempat yang lain,” pungkasnya. Kendati demikian, ia menyampaikan adanya kemungkinan perubahan Peraturan Menteri Kominfo terkait tarif pengantaran barang dan makanan yang kini tengah diupayakannya.

“Prinsipnya, Kominfo membangun komunikasi, berkoordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait, pemda, dan aplikator untuk mencarikan solusi terbaik seperti apa,” tambah Wayan Toni Supriyanto selaku Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika.

Persoalan Tarif Disebut Merupakan Kewenangan Perusahaan

Terkait tarif disebut masih merupakan wewenang perusahaan

Lebih lanjut, Wayan Toni menjelaskan bahwa terkait persoalan tarif pengantaran barang dan makanan ini masih merupakan kewenangan perusahaan itu sendiri, sembari menegaskan bahwa hal tersebut merupakan cara bagaimana perusahaan berkompetisi di Indonesia.

“Kewenangan menentukan tarif itu mereka dengan kompetisinya, sebagaimana mereka berkompetisi mencari uang. Sementara itu, kami mengawasi,” pungkasnya. Namun, dengan desakan dari ribuan driver yang mengancam bakal lakukan demo lebih besar, bisa saja akan terjadi penyesuaian tarif sesuai harapan para mitra driver.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version