Stadia kehilangan Head of Productnya.
Sejak diumumkan, Google Stadia masih belum bisa menunjukkan taringnya untuk Cloud Gaming. Masalah koneksi dan servis yang masih terbatas di beberapa negara tertentu menjadi salah satu alasan kenapa produk baru dari Google tersebut masih belum bisa menjadi penantang yang mumpuni di Industri video game.
Beberapa rencana mereka untuk merilis game eksklusif langsung dimatikan. Developer tak diberikan kesempatan sama sekali untuk menunjukkan karyanya untuk cloud gaming milik Google tersebut.
Keterpurukannya semakin terlihat setelah kini Head of Product dari Google Stadia memutuskan untuk hengkang dari perusahaannya.
https://www.youtube.com/watch?v=Pwb6d2wK3Qw
Menurut laporan The Information, VP dan Head of Product Stadia, John Justice telah meninggalkan Google. Kabar ini diperkuat dengan konfirmasi salah satu perwakilan Google pada 9to5Google yang mengamininya.
Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.
Kepergian Justice mengikuti kabar setelah semua tim internal developer game eksklusif Stadia ditutup. Mereka akan mengubah target bisnis mereka dengan bekerjasama bersama perusahaan lain untuk tambahkan video game dalam servis Cloud Gamingnya tersebut.
Sebelumnya, beberapa developer Stadia yang ada di Montreal dan Los Angeles ditutup. Penutupan tersebut diperkuat dengan perginya Jade Raymond, produser veteran dari seri Assassin’s Creed dan Motive Studio milik EA dari perusahaannya. Tim yang sebelumnya bernama Typhoon Studios, developer di balik Journey to the Savage Planet juga ikut meninggalkan Google.
Baca lebih lanjut tentang Google Stadia atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com