Ia mengaku mereka masih belum matang.
Masih ingat Scalebound? Game action RPG buatan PlatinumGames tersebut rencananya akan dirilis untuk Xbox One secara eksklusif. Namun mendadak ia dibatalkan oleh Microsoft karena kualitasnya tak sesuai ekspektasi mereka.
Berbicara dengan Cutscenes, Hideki Kamiya selaku pendiri PlatinumGames menjelaskan bahwa Scalebound adalah proyek besar yang didanai Microsoft. Mengetahui partner mereka adalah Microsoft, Kamiya ingin ‘full power’ mengembangkan gamenya agar sesuai ekspektasi pemilik Xbox tersebut.
Kamiya selaku Game Director kemudian fokus untuk tampilan visual photorealistic dengan segala ambisinya hingga kemudian menyadari bahwa mereka tidak berpengalaman mengembangkan game menggunakan Unreal Engine dan bagaimana kembangkan game berbasis online.
PlatinumGames umumnya mengembangkan video game mereka dengan engine buatan mereka sendiri. Ya, termasuk Granblue Fantasy: Relink yang dibantu Cygames hingga Babylon’s Fall milik Square-Enix.
Atas ketidak-matangan mereka dan belum adanya pengalaman menggunakan Unreal Engine, maka hadirlah keputusan berat untuk membatalkan Scalebound.
Kamiya kemudian mengucapkan permintaan maafnya kepada para player dan memohon maaf sebesar-besarnya kepada Microsoft yang telah mempercayai PlatinumGames.
Scalebound adalah game action RPG yang posisikan player untuk mainkan Drew dalam dunia fantasi bersama naganya, Thuban. Gamenya fokus kepada tampilan visual, action, dan co-op dengan fitur online dibandingkan role-playingnya sendiri.
Sebelumnya, Phil Spencer dan Microsoft menjelaskan bahwa mereka tak merasa PlatinumGames bersalah atas pembatalan Scalebound. Ia hanya menjelaskan bahwa gamenya adalah sesuatu yang gagal mereka coba. Mereka mengatakan semua hal tersebut kepada PlatinumGames tanpa merahasiakannya.
Baca lebih lanjut tentang Berita, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com
TAG: