Game bukan produk komersil yang diproduksi secara massal.
Platinum Games mungkin salah satu developer yang “pesona”-nya kembali terekspos secara luar biasa berkat NieR: Automata yang disutradarai Yoko Taro. Namun, bagi kamu yang hanya mengenal mereka dari game tersebut saja, maka kamu perlu tahu salah satu orang di balik layar bertalenta yang dimilikinya, Hideki Kamiya. Designer Video Game di balik kesuksesan Resident Evil, Bayonetta, dan Devil May Cry tersebut menjelaskan bagaimana visinya tentang video game menjadi sebuah karya seni.
https://www.youtube.com/watch?v=slxOllnC7oQ
Melalui Reboot Develop conference di Dubrovnik, Kroasia, Kamiya menjelaskan pada GamesIndustry bahwa video game merupakan sebuah karya seni dan bukan sesuatu yang diproduksi secara massal. “Game bukan seperti mobil, di mana kamu punya blueprintnya lalu tinggal menyusunnya satu persatu. Tidak, aku tidak mau video game menjadi seperti itu” pungkasnya.
Menurutnya, video game merupakan cerminan pribadi dari seorang developer yang mencurahkan segala ide dan kreativitasnya, untuk dipersembahkan pada player di luar sana. Selalu ada resiko yang diambil oleh developer dan jika mereka tak bisa lakukan inovasi tentangnya, maka ia akan tertinggal dan kalah di industri tersebut.
Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan Kamiya yang menganggap video game sebagai karya seni? Atau mungkin, kamu menganggap bahwa video game merupakan hobi tak berguna dan hanya menghabiskan uang saja?