IDBYTE ESPORTS 2019 yang menghadirkan rangkaian acara berupa konferensi esports pertama di Indonesia, kompetisi PUBG Mobile, serta ajang pencarian bakat untuk pegiat industri kreatif di industri esports seperti caster, streamer dan cosplayer, resmi dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Bapak Rudiantara, pada Jumat 13 September 2019, di ICE BSD.
Bapak Rudiantara, Menteri Kominfo, beserta jajaran pemerintah seperti Bapak Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Kemenpora, dan Bapak Muhammad Neil El Himam, Direktur Fasilitasi TIK BEKRAF, menyatakan dukungan dan harapannya terhadap perkembangan industri esports Indonesia melalui konferensi pada rangkaian acara IDBYTE ESPORTS 2019.
Sebagai salah satu gelaran teknologi terbesar di Indonesia yang diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 2011, IDBYTE tahun ini mengusung tema esports yang sedang menjadi fenomena global dan juga berkembang dengan sangat pesat di Indonesia. Pasalnya, jika dilihat dari pertumbuhannya, sejak 2017 Indonesia telah menjadi pasar esports terbesar di Asia Tenggara dengan mencatatkan keuntungan sebesar 880 juta USD, dan merupakan negara ke-16 di dunia dengan pendapatan tertinggi yang dihasilkan dari industri ini. Bahkan secara global, pendapatan industri esports dunia diprediksi akan tumbuh sebesar 1,4 – 2,4 miliar USD pada tahun 2020.
Dalam pembukaan konferensi pada rangkaian acara IDBYTE ESPORTS 2019, Shinta Dhanuwardoyo, Chairwoman IDBYTE ESPORTS 2019, menyampaikan bahwa, “IDBYTE ESPORTS 2019 diselenggarakan dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat akan potensi dan manfaat positif yang bisa dihasilkan dari industri esports yang sedang berkembang dengan sangat cepat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, acara ini juga merupakan wadah untuk memicu terjadinya kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem industri ini dalam rangka untuk mewujudkan industri esports di Indonesia menjadi lebih kuat dan bisa menghasilkan.”
Dilansir dari laporan Newzoo, saat ini tercatat ada 43,7 juta gamers di Indonesia, di mana 55% di antaranya rela merogoh koceknya untuk kepentingan terkait game, dan diprediksi angka ini akan terus tumbuh jika dilihat dari pertumbuhan tahunan pegiat esports di Indonesia yang mencatatkan angka 38,2% per tahun. Hal ini merupakan potensi bagus bagi perusahaan untuk terlibat dalam industri esports dengan menjadikan esports sebagai alat pemasaran baru dalam rangka meraih keuntungan dari besarnya pasar dalam industri ini.
“Esports bukanlah sekedar kompetisi game dan fenomena global yang sedang naik daun semata, tapi merupakan industri yang sustainable dan sedang tumbuh dengan pesat, serta memiliki potensi untuk memberikan manfaat secara berkelanjutan, baik bagi perusahaan, masyarakat dan juga negara. Untuk itu, IDBYTE ESPORTS 2019 diproyeksikan menjadi pintu masuk menuju babak baru industri ini, di mana seluruh pihak dalam ekosistem industri ini dapat lebih dalam menggali potensinya dan terlibat secara aktif dalam membangun industri ini bersama-sama,” tambah Shinta.
Dalam industri esports di Indonesia belum banyak perusahaan non-endemik yang sudah mulai berinvestasi di dalamnya. Tercatat pada tahun 2018 lalu, baru sekitar 15 brand asal Indonesia yang bukan berasal dari ekosistem industri esports, yang sudah memanfaatkan potensi besar industri ini dan terlibat secara aktif dalam pengembangannya. Beberapa di antaranya adalah Telkomsel, Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, BCA dan lainnya, sementara secara global ratusan brand internasional sudah secara aktif menggarap pasar esports dunia, seperti Coca-Cola, AirAsia, Mercedes-Benz, hingga Head & Shoulders.
Fakta tersebut menunjukkan bahwasanya saat ini sudah banyak perusahaan besar yang melihat industri esports sebagai alat pemasaran baru yang menghasilkan, terukur dan memiliki potensi pasar yang besar. Untuk itu, dalam konferensi pada rangkaian acara IDBYTE ESPORTS 2019 menghadirkan para pemimpin perusahaan internasional yang telah berkecimpung dalam industri esports global seperti Twitch, Razer, AirAsia, Activision Blizzard, ESL, CAPCOM, Dentsu dan One Esports, yang memberikan pandangannya terkait potensi bisnis dalam industri esports.
Perwakilan dari Telkomsel dan Sinarmas Land juga hadir sebagai narasumber yang memberikan informasi terkait seberapa pentingnya industri esports bagi brand. Selain itu, perwakilan dari pemerintah seperti Kementerian Kominfo, Kemenpora dan juga BEKRAF turut membagikan manfaat positif dari industri esports untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia, dalam konferensi IDBYTE ESPORTS 2019 ini.
Beberapa media khusus eSports juga ikut berpartisipasi lengkap dengan streamer dan cosplayer Alodia dan Content Creator DotA 2 PindaPanda yang memaparkan bagaimana kontribusi dan peran wanita dalam industri esports dunia.
Selain konferensi, IDBYTE ESPORTS 2019 juga menyelenggarakan B.E.S.T (Bubu Esports Tournament) pada 13 – 14 September 2019, yaitu kompetisi yang mendorong kesetaraan gender melalui turnamen PUBG Mobile yang bekerja sama dengan Tencent. B.E.S.T menjadi satu – satunya turnamen esports di Asia Tenggara dengan total hadiah terbesar untuk kategori tim wanita, yakni mencapai 290 juta rupiah, setara dengan total hadiah yang diberikan kepada pemenang dari kategori tim pria. Hal ini belum pernah dilakukan penyelenggara kompetisi esports sebelumnya, pasalnya, pada kompetisi esports yang pernah diselenggarakan selama ini terdapat kesenjangan antara tim kategori pria dan wanita di dalam kesempatan, fasilitas dan juga hadiah yang diberikan.