Imbas dari Gulung Tikar, Telltale Resmi Diperkarakan oleh Mantan Karyawannya ke Meja Hijau

the walking dead michonne 4

Atas pelanggaran perjanjian kerja ?

Munculnya kabar bahwa Telltale masih ingin berusaha untuk menyelesaikan seri The Walking Dead: Final Season sempat menjadi semacam angin segar atau asa bagi mereka untuk bisa memberi sebuah kado perpisahan yang indah kepada para fansnya. Akan tetapi, sebuah “badai kelam” lagi-lagi harus kembali menerjang studio yang telah lama berjasa dalam merilis game-game penuh cerita yang sarat akan emosi tersebut.

Seorang mantan karyawan Telltale baru-baru ini telah resmi melayangkan gugatan hukum kepada perusahaan yang telah memberhentikannya atas dugaan pelanggaran hukum dari sebuah undang-undang ketenagakerjaan tahun 1988 di Amerika atau WARN (Worker Adjustment and Retraining Notification) act. Menurut sang penggugat yang berinisial VR sebagai pihak yang mewakili seluruh rekan-rekan satu kantor Telltale yang dipecat, Telltale dianggapnya telah melanggar ketetapan WARN karena sama sekali tidak memberikan jaminan atau pemberitahuan minimal 60 hari terhadap aksi pemutusan hubungan kerja yang secara massal sudah mereka lakukan.

Pada gugatan tersebut, para karyawan ingin meminta ganti rugi secara materi berupa; pesangon yang masih belum dibayar, komisi yang dijanjikan, hingga biaya pensiun dan jaminan kesehatan, lalu belum termasuk juga dengan biaya denda dari pelanggaran hukum yang sudah ditetapkan oleh pengadilan. Bila dakwaan itu nantinya telah disetujui oleh para pihak pengetok palu, Telltale nampaknya benar-benar harus berurusan secara hukum dengan total 275 karyawannya, baik dari 250 pegawai yang sudah diberhentikan maupun 25 orang karyawan yang masih bekerja di sana.

Pihak Telltale sebenarnya punya peluang untuk bisa menghindari atau memenangkan kasus hukum yang dilayangkan oleh para karyawan. Karena berdasarkan undang-undang WARN juga, ada satu pengecualian atau kelonggaran apabila perusahaan tersebut mengalami sebuah kejadian yang tak terduga. Dimana dalam hal ini, mundurnya salah satu investor yang biasa mendanai Telltale pada waktu itu sehingga menyebabkan mereka akhirnya mengalami kerugian finansial yang sangat besar, dapat sekali untuk dikategorikan dalam alasan tersebut.

Meski begitu, harus diakui bahwa Telltale masih tetap berada di posisi yang sulit. Dalam versi undang-undang yang lebih ketat di wilayah California (tingkat negara bagian) yang sekaligus merupakan area beroperasinya perusahaan Telltale, sama sekali tidak tercantum suatu klausul tentang adanya aturan pengecualian bagi perusahaan yang mengalami kejadian tak terduga seperti mereka. Belum ditambah juga bahwa status Telltale saat ini belum bisa dibilang 100% non-aktif, karena masih terdapatnya 25 orang yang masih bekerja bahkan berusaha untuk menyelesaikan proyek pengerjaan yang belum selesai.

Hal tersebut jelas sudah semakin memperumit keadaan yang mau tidak mau harus mereka hadapi. Karena meski bisa bebas dari ancaman hukum di tingkat federal, Telltale tetap akan kembali tersandung dalam ruang lingkup hukum yang lebih sempit.

Sumber: Polygon, Lampiran dakwaan

 

 

 

Exit mobile version