Indikasi OpenAI Sora Gunakan Data Training dari Video Game, Langgar Hak Cipta?

Indikasi Openai Sora

Meski OpenAI tidak pernah secara eksplisit menyebutkan dari mana data training untuk AI model mereka diambil, banyak yang mengira (termasuk Elon Musk) kalau mereka mengambil sumber yang tersedia di publik. Ini juga jadi pertanda kalau mereka tidak meminta izin ataupun membayar lisensi atas video tersebut.

Seperti halnya AI model baru mereka yang bisa men-generate video yaitu Sora. AI ini terindikasi menggunakan data yang penuh hak cipta seperti konten video game. Apa tanggapan OpenAI terhadap dugaan ini?

Indikasi OpenAI Sora Pakai Data Training dari Video Game

Sora

Rilis di Senin ini, Sora telah mendapatkan perhatian dari berbagai pihak. Salah satunya adalah staf dari TechCrunch yang mencoba menggunakan AI ini untuk men-generate video. Alangkah terkejutnya kalau mereka menemukan indikasi OpenAI gunakan video dari streamer Twitch maupun video game dalam training mereka.

Memang, tidak ada kepastian mengenai hal ini, tapi dilihat dari hasil video yang dibuat oleh Sora, AI itu mampu membuat video yang mirip dengan game Super Mario Bros milik Nintendo, game shooter yang mirip Call of Duty dan Counter-Strike, atau arcade fighter berbasiskan dari game Ninja Turtles tahun 90an.

Sumber: TechCrunch

Sora juga tampaknya memahami konsep Twitch streamer dan mampu mereplikakan bagaimana tampilan halaman streaming game. Bahkan AI ini juga berhasil menciptakan karakter manusia yang mirip dengan streamer Raúl Álvarez Genes alias Auronplay atau streamer lainnya seperti Pokimane.

Dari pengetesan yang dilakukan ini, sang penulis menyimpulkan kalau ada indikasi konten video game dan streamer masuk dalam data training yang dikumpulkan OpenAI. Dari pihak OpenAI sendiri sudah dikontak untuk diminta kejelasan dan dibalas kalau mereka akan “mengabarkan kepada tim”.

Pakar Sebut Itu Langgar Hukum

Berpotensi langgar hukum?

Tak cuma itu saja, TechCrunch juga mengontak pakar hukum Joshua Weigensberg, yang mengatakan kalau perusahaan yang menggunakan footage dari video game dan tidak memiliki lisensi bisa memiliki risiko tertentu.

Beliau melanjutkan, “Training generative AI biasanya membutuhkan menyalin data training. Jika data tersebut adalah video playthrough video game, besar kemungkinan ada material yang punya hak cipta digunakan dalam proses tersebut”, ucap Joshua. Jika pengambilan ini tidak berlisensi, maka training tersebut sudah melanggar hak cipta dari pemiliknya.


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version