Mengenal Lebih Dekat Region Genshin Impact yang Sudah Kita Ketahui Saat Ini

Mengenal Lebih Dekat Region Genshin Impact yang Sudah Kita Ketahui Saat Ini

Mengenal Lebih Dekat Region Genshin Impact yang Sudah Kita Ketahui Saat Ini

Kisah utama yang disajikan oleh Genshin Impact berputar pada 7 bangsa yang ada di Teyvat. Mondstadt dan Liyue tidak diragukan lagi merupakan region Genshin Impact awal yang dapat dieksplor pemain saat perilisan.

Nyatanya, ada setidaknya 5 region lagi yang sudah disiapkan HoYoverse agar perjalanan Traveler dalam mengungkap misteri serta sejarah tersembunyi Teyvat semakin seru dan menantang. Kisahnya tak hanya lagi seputar pencarian saudara, namun juga mempelajari bagaimana sih sebenarnya dunia tempat ia tinggali saat ini.

Kali ini, penulis akan bagikan penjelasan mengenai region yang ada di Genshin Impact dan keunikan apa yang mereka miliki. Let’s dive in!

Region Genshin Impact yang Sudah Rilis Sejauh Ini

Setiap Region Genshin Impact yang sudah beredar sejauh ini

Genshin Impact miliki 7 region inti yang mewakilkan 7 elemen yang ada di Teyvat. Setiap region diatur oleh Archon dan diperintah dengan ideologi uniknya masing-masing. Selain dari 7 region inti ini, terdapat juga region yang tidak diperintah oleh yuridiksi The Seven Archon dan muncul di bawah pemerintahan yang berbeda.

Mondstadt – Jerman

Favonius Cathedral, Mondstadt Genshin Impact

Tentu kita akan memulai daftar ini dari region Genshin Impact yang pertama kali dijejakkan oleh Traveler. Mondstadt dikenal sebagai “The City of Freedom” atau “Negeri Kebebasan”. Region ini mewakilkan elemen Anemo yang memang bersifat bebas akan berhembus kemana saja.

Mondstadt Genshin Impact diperintah oleh Barbatos, sang Anemo Archon. Meskipun dikenal sebagai dewa, nyatanya ia jarang menampakkan diri ke depan rakyatnya dan lebih suka menjaga daerahnya sendiri dari kejauhan. Dengan sifatnya ini sendiri sudah sangat menggambarkan betapa ‘bebas’-nya negeri Mondstadt di mata semua orang.

Adapun Mondstadt sendiri mengambil insipirasi Negara Jerman yang ada di dunia nyata. Hal ini dapat dibuktikan dari kemiripan struktur bangunan katedral Mondstadt dengan katedral Cologne di Jerman.

Liyue – Cina

Liyue Harbor, Liyue Genshin Impact

Region kedua yang kemudian harus didatangi oleh Traveler. Tidak seperti Mondstadt, Liyue menjunjung tinggal yang namanya kontrak di atas segalanya. Negeri ini diatur oleh Morax, atau Geo Archon dan merupakan Archon paling tua. Region ini juga mewakili elemen Geo atau tanah.

Tidak seperti Barbatos, setiap tahunnya Morax akan turun ke Liyue untuk bertemu dengan rakyatnya. Acara ini kemudian disebut sebagai “Rite of Descension”. Ia merupakan dewa yang super duper bijaksana dan selalu membantu orang-orangnya dalam menyelesaikan kontrak serta perdagangan yang ada.

Adapun Liyue mengambil inspirasi dari Negeri Cina di dunia nyata. Seperti yang sama – sama kita tahu, Cina terkenal dengan rakyatnya yang mampu berdagang sehingga hal ini dinilai cocok.

Inazuma – Jepang

Tenshukaku, Inazuma Genshin Impact

Region Genshin Impact selanjutnya adalah Inazuma. Merupakan “Land of Eternity” atau “Tanah Keabadian”. Sesuai julukannya, region ini berada dalam kondisi lockdown untuk waktu yang sangat lama. Tidak seperti Liyue atau Mondstadt yang menerima pengunjung luar. Pulau Inazuma sangatlah tertutup dan sangat konservatif dalam menerima perubahan.

Dipimpin oleh Beelzebub/Baal, sang Electro Archon. Atau lebih akrab dipanggil sebagai Raiden Shogun. Dalam menjaga keabadiaannya, Raiden Shogun melaksanakan Dekrit Perburuan Vision. Jadi, siapapun yang memiliki Vision di Inazuma, maka akan ditangkap. Efek samping dari kehilangan Vision ini sangatlah fatal dan tragis.

Sesuai namanya, Inazuma terinspirasi dari negeri asli di dunia nyata, Jepang. Kita bisa lihat dari bentuk map Inazuma sendiri yang sudah sangat mirip dengan peta Jepang. Hanya saja, Jepang di versi game sudah terpisah – pisah akibat kekuatan Raiden yang maha dahsyat. Selain itu, Istana Tenshukaku tempat Raiden Shogun juga mirip banget sama Kastil Himeji di Jepang!

Sumeru – SWANA

Ormos Port, Sumeru Genshin Impact

Sumeru merupakan region terbaru yang dirilis di Genshin Impact patch 3. Jika Indonesia miliki Yogyakarta sebagai kota pelajar, maka Teyvat miliki Sumeru. Region ini menjunjung tinggi logika dan ilmu pengetahuan. Sehingga, tak heran kalian menemukan banyak ilmuwan yang berasal dari region yang satu ini.

Region yang satu ini aslinya dipimpin oleh Greater Lord Rukkhadevata. Namun, karena efek cataclysm, God of Wisdom yang satu ini harus gugur. Kemudian posisinya digantikan oleh Lesser Lord Kusanali. Namun, alih-alih dibiarkan menjaga Sumeru layaknya Archon lain, para petinggi Sumeru seperti Akademiya justru mengurung sang Archon muda di istana dengan alasan agar Archon tetap terjaga. Padahal, mereka sengaja melakukan hal tersebut karena belum siap kehilangan Archon asli mereka. Dasar rakyat denial.

Dari segi bangunan dan kondisi lingkungan, Sumeru mengambil inspirasi dari daerah SWANA (South West Asia dan North Africa). Yang mana menurut sejarah, banyak ilmuwan sohor yang lahir pada masa dinasti Islam seperti Ibnu Sina, Al-Khawarizmi, Al-Haitsham (hayo ingat siapa?), dan lain-lain. Tidak heran jika Sumeru dijuluki sebagai Kota Pelajar.

Informasi 3 Region Genshin Impact yang Belum Dirilis Sejauh Ini

Sampai saat ini, Genshin Impact baru merilis 4 region besar untuk mengungkap kisah yang membungkus dunia Teyvat. Artinya, kita masih akan dipertemukan dengan 3 region lagi yang masih belum terungkap. Mereka adalah Fontaine, Natlan, dan Snezhnaya.

Fontaine

Fontaine Genshin Impact

Fontaine adalah negeri di Teyvat yang memuja God of Justice, atau Dewa Keadilan. Merupakan region yang mewakili elemen Hydro. Meskipun sangat sedikit informasi mengenai region yang satu ini, namun Fontaine sudah dijuluki sebagai jantungnya seni budaya di Genshin Impact.

Adapun karakter yang membintangi region ini di video Trailer Genshin Impact adalah Lyney dan Lynette. Mereka mengenakan pakaian layaknya karnaval. Sehingga memperjelas bahwa region ini kemungkinan besar akan hadir sebagai region yang “true beauty and elegance”.

Fontaine dikabarkan sebagai region yang mengambil inspirasi dari Prancis atau Italia. Dan tampaknya akan muncul setelah Sumeru, yakni di 2023.

Natlan

Natlan Genshin Impact

Natlan adalah nation di Teyvat yang memuja Murata, God of War atau Pyro Archon. Daripada Natlan, informasi mengenai Murata sendiri lebih banyak bertebar. Ia telah menanamkan ilmu perang ke seluruh Natlan dan keturunannya diberkati dengan warna rambut yang merah menyala. Venti (Barbatos) mendeskripsikan Archon ini sebagai dewa yang menjengkelkan.

Natlan merupakan region Genshin Impact yang mengambil inspirasi dari region Spanyol atau Afrika Barat.

Snezhnaya

Snezhnaya Genshin Impact

Snezhnaya bakal jadi region terakhir yang dirilis di game ini. Dan sejauh ini, sudah banyak beredar informasi mengenai region yang satu ini dibandingkan yang lain. Sudah dapat dipastikan bahwa Snezhnaya menjadi komponen kunci dalam kisah yang membungkus Teyvat Genshin Impact.

Snezhnaya menyembah Cryo Archon, The Tsaritsa, yang dideskripsikan sebagai “Dewa yang tidak miliki cinta untuk pengikutnya”. Dan Fatui merupakan kelompok militer yang bergerak di bawah kontrol Tsaritsa. Dan diketahui bahwa Fatui merupakan kelompok militer terkuat di seluruh Teyvat.

Dari namanya saja, kita sudah tahu bahwa Snezhnaya merupakan nama sungai yang ada di Rusia. Jadi, sudah dapat dipastikan bahwa region Genshin Impact yang satu ini mengadopsi dari negera Rusia yang terkenal akan kemampuan militernya yang keras.

Region Lainnya di Genshin Impact

Selain dari 7 region Genshin Impact utama di atas, Teyvat miliki region lain yang tersembunyi dan tentunya menyimpan banyak misteri yang belum terungkap seluruhnya. Dan meskipun bukan hadir sebagai main region, mereka berperan penting dalam kisah perjalanan Aether/Lumine dalam mengupas misteri di dunia ini.

Khaenri’ah

Khaenri’ah Genshin Impact

Sebuah negeri tanpa dewa. Runtuhnya kekuasaan dan kejayaan Khaenri’ah menjadi bagian utama dalam kisah Genshin Impact. Kerajaan ini merupakan tempat pertama yang didatangi si kembar saat mereka tiba di Teyvat. Sekitar 500 tahun yang lalu, bencana bernama “Cataclysm” terjadi. Selama ini, Celestia dan para Archon menyerang dan menghancurkan Khaenri’ah, mengubah seluruh penduduknya menjadi monster seperti Hilichurls, Ruin Machines, dan Abyss Mage.

Dainsleif, karakter penting dalam pengupasan kisah Khaenri’ah, berkelana ke seluruh Teyvat setelah keruntuhan negeri ini. Dan dia sangat membenci seluruh Archon juga Celestia. Khaenri’ah diumumkan sebagai lokasi terakhir di final story chapter, yang disebut dengan Chapter ??: The Dream Yet To Be Dreamed.

Celestia

Floating Island di Celestia Genshin Impact

Pulau di atas langit yang kerap kita lihat adalah Celestia Genshin Impact. Namun, sampai saat ini masih menjadi misteri seperti apa penampakan dari lokasi tersebut. Celestia merupakan nama yang juga sering terdengar di dalam cerita, sehingga dapat dikatakan bahwa tempat ini juga menjadi lokasi kunci.

Celestia dikatakan sebagai tempat para Archon tinggal, baik Seven Archon atau di atas mereka secara hierarki kesurgaan. Namun, tampaknya para Archon miliki hubungan yang ‘rumit’ dengan Celestia. Membuat Venti dan Zhongli ragu untuk membicarakannya dengan Traveler. Raiden Ei juga memutus hubungan dengan Celestia.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, Celestia adalah dalang dibalik keruntuhan Khaenri’ah dan hampir seluruh misteri yang ada di Teyvat. Gnosis milik Archon bekerja sebagai ‘mata’ Celestia, namun tiga Archon yang sudah kita temui sengaja dan atau tidak sengaja menghilangkannya.

Itulah penjelasan mengenai region Genshin Impact yang dapat kita ketahui. Setiap region di game yang satu ini miliki keunikan dan kisahnya masing-masing. Dan pastinya, seluruh kisah itu saling berhubungan satu sama lain dengan kejadian Cataclysm di Teyvat.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait Genshin Impact atau artikel lainnya dari Sofie Diana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version