Mereka kembangkan AI untuk pertebal dompetnya.
Microtransaction, pesonanya bagi developer game f2p atau free-to-play memang sangat menggiurkan. Karena dengan begitu, developer kecil dengan modal pas-pasan bisa dapatkan banyak keuntungan yang berbanding terbalik dengan modalnya. Banyak sekali developer game gratisan yang muncul akhir-akhir ini dengan mindset seperti di atas. Hal ini didukung dengan permintaan pasar yang tinggi, khususnya di daerah Asia Pasifik. Berbagai cara untuk dapatkan keuntungan instan dilakukan oleh para developer. Salah satunya adalah mengembangkan AI untuk itu.
Menurut laporan Kotaku Australia, developer game mobile Transformers: Earth Wars, Yodo1 dalam event Melbourne International Games Week saat ini tengah mengembangkan AI untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak lagi dari keuntungan yang saat ini telah mereka dapatkan yakni sekitar lebih dari $150,000. Yodo1 membuat machine learning neural network, atau kasarnya AI yang akan bisa menganalisa kebiasaan pemainnya setiap waktu, termasuk data monetisasinya. Semua demi memprediksi player mana yang miliki potensi untuk menghabiskan uangnya.
Saat ini AI ini bisa melihat dan menandai para “ikan besar” (mereka menyebutnya dengan “Paus”) dengan akurasi 87%. CEO Yodo1 Henry Fong mengatakan bahwa mereka percaya bisa meningkatkan akurasinya hingga 95%. Fong mengatakan bahwa mereka bisa melatih AI untuk menarget beberapa player dengan paket monetisasi yang berbeda.
Meskipun begitu, Fong juga menyadari bahwa cara mereka menggunakan AI di Yodo1 bisa membahayakan perusahaan mereka. “Kami tak mau membuat situasi di mana beberapa orang membayar dengan jumlah yang berbeda untuk suatu produk”, imbuhnya. Dengan adanya teknologi ini, Fong juga ingin regulasi microtransaction lebih ditingkatkan lagi.
Baca terus tentang teknologi atau tulisan menarik lain dari Ayyadana Akbar.
contact: akbar@gamebrott.com