“Panduan Beli GPU Bekas Mining ini dibuat untuk mereka yang miliki budget mepet, namun keukeuh ingin GPU andal – Penulis”
Bulan Juni ini tampaknya merupakan awal dari tanda-tanda harga dari sebuah Graphic Processing Unit (GPU) kembali normal. Setelah harga Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP) berhasil ditabrak oleh supply-and-demand yang tak masuk akal, kini tampaknya demam cryptomining sudah mulai reda.
Hal ini dikuatkan dengan usaha para manufaktur ‘berusaha keras’ senantiasa memasok GPU ke pasaran. Dan tampaknya hal ini terbukti membantu gamers dan content creators untuk dapatkan GPU incaran mereka yang sempat tertunda bertahun-tahun lamanya.
Di bulan keenam ini, tampak bahwa nilai dari Bitcoin terjun bebas dari angka 600 Jutaan Rupiah ke 300 Jutaan Rupiah. Sebuah besaran yang terbilang masif, terlebih bagi miners pemula yang baru ikuti cryptomining kena mental, bahkan sampai jual mining rig-nya.
Olehnya, Panduan Beli GPU Bekas Mining ini kami buat demi tambah referensi ketika budget yang kamu miliki terbilang cukup mepet. Nah, buatmu yang penasaran, yuk baca artikel ini sampai selesai.
Disclaimer:
Melalui topik santai kali ini, kami tetap sama sekali tak sarankanmu beli GPU hasil kerja rodi. Ini dikarenakan GPU tersebut digunakan secara non-stop demi hasilkan cuan. Namun, buatmu yang tertarik coba peruntungan, atau inginkan GPU placeholder, silahkan baca artikel ini sampai habis.
Daftar isi
1. Beli dari Orang yang Sekiranya Bisa Dipercaya
Dalam Panduan Beli GPU Bekas Mining yang kami buat ini, sebenarnya sah-sah saja kok beli GPU bekas cryptomining. Namun, alangkah baiknya bila kita bisa dapatkan GPU hasil kerja rodi tersebut dari orang yang sekiranya bisa dipercaya.
Entah itu teman dekat, atau sanak keluarga, bahkan tetangga yang mungkin sudah kamu yakini bahwa mereka rawat GPU layaknya anak mereka sendiri, bukan sebagai alat penghasil cuan semata.
Yang namanya komponen elektronik, terlebih bila digunakan secara kontinu pastilah alami degradasi, dan perawatan yang baiklah satu-satunya cara untuk buat barang awet. Termasuk di antaranya dengan memperhatikan suhu, dan kondisi ruangan kering atau lembab, yang bisa jadi tolak ukur keawetan sebuah GPU yang akan kamu beli.
Menurut kami, ini adalah langkah awal yang vital ketika kamu benar-benar ingin beli GPU bekas mining, hindari sesal kemudian hari.
2. Cek Kelengkapan dan Garansi
Faktor kedua yang harus diperhatikan dalam Panduan Beli GPU Bekas Mining adalah cek kelengkapannya, termasuk garansi bila ada. Yah, kembali kami tegaskan bahwa tidak ada yang tahu akan umur sebuah komponen elektronik, termasuk GPU.
Meski ‘hanya’ digunakan untuk cryptomining, setidaknya dengan cek kelengkapan berikut garansi bolehkanmu sedikit peace of mind, ketenangan hati ketika milikinya. Sekurang-kurangnya adalah kotak atau dus dari GPU itu sendiri, dan coverage garansi (harus lokalan) yang tersisa 1-2 tahun adalah keharusan. Biar minim drama pokoknya.
Beberapa toko mungkin ada yang mengimpor GPU dari luar negeri, khususnya Singapore. Selain lebih murah, namun harus digarisbawahi bahwa ternyata cukup sedikit yang berani membantu ketika GPU yang kamu beli alami masalah. Udah terlanjur beli GPU ex-internasional? Semoga garansi yang diberikan toko cukup lama supaya hati dan pikiran tenang ya, brott!
Tentu, ini bisa jadi bahan evaluasi ketika kamu inginkan GPU mid-end dengan budget yang terbilang mepet.
Peran dari garansi ini tidak lain dan tidak bukan adalah kemudahan untuk lakukan klaim ketika GPU yang kita gunakan bermasalah. Kalau garansinya kebetulan di-cover oleh distributor lokal sih tak masalah.
Tapi, gimana kalau garansinya internasional? Mau gak mau kita harus gelontorkan duit untuk klaim garansinya langsung ke manufaktur, yang pastinya akan mahal, serius. Belum waktu menanti GPU baru, yah kecuali kamu orangnya ‘sabar’, mungkin takkan baca Panduan Beli GPU Bekas Mining ini.
3. Jangan Mudah Percaya dengan Embel-Embel ‘Bekas Gaming’
Kami merasa bahwa Panduan Beli GPU Bekas Mining ini takkan lengkap bila tak sentuh embel-embel ‘bekas gaming’ ini. Yah yang orang tak mau merugi, sudah barang tentu akan mudah bila labelinya dengan embel-embel ‘bekas gaming’ alias pemakaian rumahan.
Menurut observasi penulis, tidaklah sedikit orang-orang di luaran sana yang tertarik coba-coba cryptomining, demi sekedar tambah uang saku. Bahkan jujur, ada teman penulis (maafkan daku) yang coba tambang mata uang digital dalam kurun satu hari demi lihat potensi dari cryptomining.
Dari sini, dapat kita simpulkan bahwasanya akan cukup sulit bedakan GPU yang di-abuse untuk cryptomining atau dipakai untuk memainkan game. Ditambah dengan tidak ada kemudahan untuk mengecek kondisi GPU baik lalui software atau hardware, buat Panduan Beli GPU Bekas Mining makin menantang untuk di-publish. (Namun kami tetap publish-nya)
Kendati demikian, demi minimalisir drama dan berburuk sangka kepada orang lain, kami kembalikan semuanya ke poin awal, belilah dari orang yang sekiranya bisa dipercaya.
4. Cek Fisik dan Performa GPU Tersebut
Siapa bilang cek fisik hanya berlaku untuk kendaraan bermotor? Dewasa ini, cek fisik termasuk performa dari GPU adalah hal yang tak boleh dipisahkan sama sekali. Panduan Beli GPU Bekas Mining ini dibutuhkan demi minimalisir potensi kerusakan yang mungkin saja terjadi ke depannya.
Korosi contohnya, adalah masalah yang kerap hantui komponen komputer, terutama di area port koneksi sebuah GPU. Entah karena terlalu lembab, atau digunakan secara kontinu, namun tentunya korosi akan kurangi estetik dari GPU itu sendiri.
Cara lainnya yang harus kamu lakukan di Panduan Beli GPU Bekas Mining ini sebenarnya kurang kami sarankan, namun harus dilakukan. Ya, manfaatkan software semacam FurMark untuk lakukan stress test pada GPU yang akan kamu beli tampaknya tetap harus kita eksekusi.
Untuk pengujiannya sendiri tidak usah lama-lama karena ditakutkan malah membawa hasil yang kurang memuaskan. Cukup jajal GPU tersebut dengan FurMark selama kurang lebih 5-15 menit demi dapatkan gambaran keseluruhan performa dari GPU yang akan kamu beli. Pastikan jangan lebih lama dari itu ya, brott!
‘Dilema’ Beli Baru VS Beli Bekas
Setelah memahami sedikit Panduan Beli GPU Bekas Mining di atas, penulis paham betul bahwa gamers dan content creators ini dihadapi dengan ‘dilema’. Ini dikarenakan selisih yang harus ditebus terbilang masif, bahkan tembus jutaan bila kita diharuskan memilih antara GPU baru atau bekas.
Di sini, penulis coba berikan sedikit point of view yang mungkin bisa kalian terapkan sebelum beli GPU bekas:
“Membeli GPU baru memang lebih mahal, namun adalah premium murah bila kita sudah berbicara peace of mind. Garansi lokalan 2-3 tahun pasti sudah lebih dari cukup untuk bayar selisih dari GPU ex-mining yang terkadang tak jelas garansinya. Kalau dulu miners buat kita geram tak kebagian GPU, mari kita balas dengan tak beli GPU bekas kerja rodi mereka.”
Meski demikian, tidaklah sedikit GPU di e-commerce yang berhasil buat hati kembali galau. Di antaranya GTX 1660 Series, sampai RTX 2060, membanjiri pasaran dengan harga yang terjangkau. Diikuti ‘pemain lama’, RX 500 Series yang kini sudah mulai ‘redup’ banderolnya, yang boleh jadi placeholder.
Intinya, kami merasa Panduan Beli GPU Bekas Mining ini bukanlah masalah, terlebih bila kamu hanya beli GPU placeholder. Dalam rentang waktu satu dua tahun ke depan, kamu bisa kembali investasi GPU baru yang tentunya lebih kuat dan relevan dengan zaman.
Semoga khilafmu bakalan berkah ya, brott!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com