Dilansir dari tom’sHardware, setelah sebelumnya Intel memberikan panduan prosesor terbarunya untuk para game developer, kini ada kabar yang kurang mengenakkan. Pernyataan ini diperkuat oleh Gamer’sGospel, yang menginformasikan bahwa prosesor Intel Alder Lake dikabarkan belum sepenuhnya dukung game lawas.
Kami sekarang telah resmi hadir di platform Tiktok! Follow akun Tiktok kami di @gamebrott.com untuk menjumpai berbagai informasi serta konten-konten video menarik kami lainnya.
Awal Dari Era Hybrid Architecture?
Sebenarnya, hal ini bukan masalah yang harus dibesar-besarkan, karena perkembangan teknologi memang takkan bisa kita hindari. Selain itu, memang benar bahwa pihak Intel memberikan sebuah guideline, atau aturan main yang harus diikuti oleh para game developer.
Namun, gambar di atas menginformasikan hal yang cukup bisa membuat para gamer mengerinyitkan dahi. Dikatakan bahwa “Semua games yang menggunakan DRM harus sudah mendukung hybrid architecture, khususnya Intel Alder Lake. Saat ini, Intel telah bekerja sama dengan Denuvo untuk memastikan fitur dan keamanannya bekerja dengan optimal.”
Tentu, hal ini bukanlah sebuah masalah sama sekali untuk game terbaru, namun bagaimana dengan game lawas?
Akhir Dari Game Lawas?
Hal ini membuat sebagian orang yang tertarik ingin melakukan upgrade prosesor mereka ke Intel Alder Lake menjadi bingung. Bagaimana tidak, membeli sebuah prosesor baru hanya untuk mengecek bahwa game kesayanganmu tidak dapat dimainkan adalah hal yang sangat disayangkan. Mungkin salah satunya seperti GTA San Andreas yang cukup berumur.
Lantas, bagaimana dengan koleksi game lawas yang telah dimiliki para pemilik prosesor baru tersebut? Seperti yang kita ketahui, tak terhitung jumlah game lawas yang bahkan tidak mengusung fitur keamanan atau gunakan DRM seperti Denuvo.
Ini merupakan sebuah celah yang harus dipikirkan oleh pihak Intel, karena mereka tentu tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama seperti pada SecuROM. Permasalahan kompatibilitas ini hanya bisa ditangani dengan melakukan pembajakan, yang mana tentu bukanlah langkah yang tepat.
Gimana menurut kalian, brott? Memang sih, permasalahan ini mungkin akan hilang sendirinya seiring waktu, namun bukankah akan lebih baik bila Intel bergerak lebih cepat? Karena tidak semua orang yang melakukan upgrade akan memainkan game AAA, bukan?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via [email protected]
