Pemerintah Iran baru saja membuat keputusan yang cukup kontroversional baru-baru ini, hal tersebut lantaran keputusan pemerintah untuk mematikan internet secara total kepada seluruh warganya nyaris lebih dari 3 hari. Hal ini menyusul bentrokan antara pendemo dan juga Polisi.
Demo tersebut dikarenakan keputusan pemerintah untuk menaikan harga BBM hingga 50%. Meski awalnya demo tersebut berjalan dengan damai, namun demo terebut berlanjut kepada bentrokan dan menewaskan 12 orang menurut BBC. Jubir Kehakiman Iran Gholamhossein Esmaili, menyampaikan bahwa pendemo sudah berkurang dan “kestabilan telah kembali.
Pemblokiran internet ini sudah terjadi sejak Jumat lalu, menurut Netblock, Organisasi yang memantau gangguan dan pemblokiran internet, menyebutkan bahwa Iran sudah melakukan pembatasan internet nyaris keseluruh warganya selama 75 jam.
Update: 65 hours after #Iran implemented a near-total internet shutdown, some of the last remaining networks are now being cut and connectivity to the outside world has fallen further to 4% of normal levels ? #Internet4Iran #IranProtests
?https://t.co/1Al0DT8an1 pic.twitter.com/uLWx3i0uBO
— NetBlocks (@netblocks) November 19, 2019
Hal ini mereka anggap sebagai bentuk pengisolasian warga Iran kepada seluruh dunia. Menurut Mohammad Javad Azari Jahromi, selaku Mentri Teknologi dan Informasi mengiyakan bahwa keputusan tersebut merupakan mandat dari dewan pertahanan nasional.
Hal ini bukan kali pertama Iran melakukan pemblokiran Internet untuk warganya. Kembali ke tahun 2018, Iran juga pernah melakukan langkah yang serupa dimana untuk meredam demonstrasi, media sosial serta messenger terpaksa mereka blokir.
Jika kalian ingin membaca berita mengenai teknologi terbaru kalian bisa membacanya disini.