Karena perspektif tentara Jepang, Amerika, dan Jerman sudah terlalu umum.
Dari sekian banyak game shooter, hal yang membuat player bosan adalah bagaimana setiap perilisannya pasti kisahkan tentang perjuangan tentara Amerika yang digambarkan menjadi pahlawan dunia. Tema generik ini terlalu umum dan tak memberikan kesempatan bagi negara lain untuk populerkan game dengan genre yang sama namun dari perspektif yang berbeda.
Beberapa memang telah berusaha membuatnya dari perspektif tentara negara lain, namun karena keterbatasan teknologi dan tenaga, hasilnya tak bisa disejajarkan dengan game populer seperti Call of Duty bahkan Battlefield. Kabar baiknya? Game shooter satu ini kemungkinan akan menjawab segala keresahan tersebut meskipun terbatas dari segi visual.
Blackmill Games dan M2H umumkan game first-person shooter baru mereka, Isonzo. Game ini bersetting di perang dunia pertama saat peperangan antara Italia melawan Austria di masanya. Player akan memerankan tentara Italia yang bertugas untuk menggempur pasukan Austro-Hungaria selama dua tahun di sungai Isonzo.
Sayangnya belum jelas seperti apa gameplay Isonzo selain peperangan layaknya Battlefield maupun Call of Duty. Namun yang pasti, pihak developer konfirmasikan bahwa gamenya akan miliki mode multiplayer dan singleplayer dengan ciri khas peperangan dari dataran tinggi.
Baca lebih lanjut tentang Isonzo atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com