Ubisoft kembali berperang melawan para cheater yang meningkat.
Sebaik apapun game multiplayer yang telah dipoles oleh para developer, maka semakin banyak pula player nakal di luar sana yang mengacaukannya menggunakan program ilegal atau lebih kita kenal dengan istilah cheat atau hacking. Terlebih dengan adanya kasus Corona, maka jumlah player tersebut semakin meningkat karena semakin banyak orang yang berada di rumah.
Activision dan Infinity Ward saat ini tengah mengatasi cheater di Warzone dan multiplayer Call of Duty: Modern Warfare, dengan menambahkan banyak sekali penangkal dan deteksi software ilegal tersebut. Namun Ubisoft yang selama ini telah membersihkan banyak player nakal di Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, kini juga harus mulai mengatasinya kembali.
Melalui blog resminya, Ubisoft mengatakan bahwa mereka telah menemukan peningkatan jumlah laporan cheater di Rainbow Six Siege. Mereka telah siapkan rencana jangka pendek untuk mengatasinya. Termasuk melakukan tracking player yang membuat lobby dalam keadaan freeze dan meningkatkan perlindungan untuk pertandingan kompetitif dan pertandingan tingkat kejuaraan.
Seperti yang telah kita ketahui, Rainbow Six Siege bukan game yang baru lagi untuk masalah cheating/hacking. Terlebih karena dasar gamenya sendiri yang cukup sulit untuk dikuasai. Beberapa bulan silam, Ubisoft bahkan meningkatkan sensitivitas anti-cheat yang mereka kembangkan bersama BattlEye yang pada akhirnya berhasil memberantas mayoritas cheater dan player toxic yang mengacaukan pengalaman bermain kompetitifnya.
Dengan adanya penanggulangan ini, tentunya banyak player berharap Rainbow Six Siege menjadi game yang kembali bersih dari cheater. Setidaknya dengan rasio yang sangat minim seperti sediakala.
Baca lebih lanjut tentang Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: akbar@gamebrott.com