Diadaptasi dari banyak serial komik ternama Jepang, Jump Force bukan game pertama dari Bandai Namco dengan tema serupa. Faktanya ia menjadi game kelima sejak Famicom Jump Hero Retsuden dirilis tahun 1988 silam hingga iterasi terakhir bernama J-Stars Victory VS di tahun 2014 yang lalu. Tentunya kejutan mereka tahun lalu di E3 dengan kehadiran banyaknya karakter manga ternama seperti Luffy hingga Jotaro dan Dio, buat gamenya sangat dinantikan tak hanya oleh penggemar manga dan anime, namun juga penggemar game fighting. Ini adalah kali pertama saya mencoba melakukan review game fighting meskipun saya pernah memainkan banyak game fighting milik Bandai Namco sebelumnya, jadi mohon dimaklumi apabila review saya kurang lengkap.
Daftar isi
Mendadak Jadi Hero
Jump Force menceritakan munculnya hero dari dunia komik yang mereka sebut Jump ke dunia nyata yang diawali dengan turunnya Frieza ke dunia nyata bersama para anak buah barunya bernama Venom yang muncul berkat pengaruh dark umbras cube (cosmic cube dalam bahasa Jepang).
Kamu yang terkena serangan Frieza akan dihidupkan oleh Trunks dengan umbras cube dan dibawa ke sebuah tempat bernama Umbras Base demi bergabung bersama Jump Force (mereka menyebutnya dengan sebutan J-Force dalam bahasa Jepang). Misimu adalah untuk mencari tahu apa itu Venom dan siapa yang menjadi dalang keributan tersebut di dunia nyata.
Sensasi RPG di Game Fighting
Gameplaynya kurang lebih sama dengan beberapa game Bandai Namco yang lain, terlebih bagi kamu yang pernah memainkan Dragon Ball Xenoverse dengan elemen RPGnya. Jika kamu pernah memainkannya, maka saya tak perlu menjelaskannya lebih lanjut lagi karena mekanisme utama gamenya sama persis dengan game tersebut. Namun, saya akan berikan sedikit gambaran bagi kamu yang belum pernah memainkannya.
Kamu akan bisa membuat karaktermu sendiri dengan memilih bentuk dan warna tubuh, mata, rambut, dan sebagainya mulai dari model yang telah ada dalam gamenya hingga desain orisinal yang telah disediakan. Selain itu kamu juga akan bisa memilih style combo apa yang akan kamu gunakan nanti. Mulai dari style A yakni Dragon Ball, B untuk One Piece, dan C untuk Naruto.
Setelah kamu mendapatkan akses ke Umbras Base, kamu akan bisa menjelajahi beberapa tempat utama seperti Mission Counter untuk mendapatkan misi, offline / online counter untuk bertempur melawan player lain secara offline, online maupun melawan CPU, shop untuk membeli ability, item, dan baju, reward counter untuk mengambil hadiah seperti daily login, hingga upgrade untuk meningkatkan kekuatanmu.
Jika kamu merasa jarak antara tempat A dan B terlalu jauh, maka kamu akan diberikan dua opsi: mengendarai kendaraan dengan menekan tombol directional pad bawah, atau fast travel dengan cara menahan segitiga dan memilih tempat mana yang akan kamu jelajahi.
Kamu akan menggunakan karakter buatanmu sendiri untuk bergabung bersama salah satu dari Alpha team yang dipimpin Goku, Beta yang dipimpin Luffy, dan Gamma yang dipimpin Naruto. Bergabung dengan salah satu dari mereka akan berimu empat skill dasar heronya.
Kamu bisa menjalankan misi utama yang terbagi atas beberapa kategori: Free Mission, Extra Mission, Key Mission, dan Tutorial. Saya rasa saya tak perlu menjelaskan tentang misi tutorial yang hanya akan berisi dasar bermain gamenya, jadi penjelasan akan dimulai dari Free Mission. Free Mission akan uji kemampuanmu melawan CPU, sementara Key Mission akan menjadi misi utama sekaligus cerita orisinal gamenya. Kamu bisa mendapatkan hadiah berupa uang, item, hingga ability baru untuk karaktermu saat menjalankan misi. Ia bisa kamu pasang di karakter maupun hero Jump Force yang telah ada. Semakin sering kamu meningkatkan level karaktermu, maka semakin banyak pula ability baik aktif dan pasif yang bisa dipasang di karaktermu maupun hero orisinal gamenya. Sayangnya, ability utama heronya takkan bisa diganti sama sekali.
Misi lain adalah extra mission yang akan berikanmu beberapa efek ekstra setelah menyelesaikannya. Misalnya saja tambah EXP dan boost healthmu lebih banyak dsb.
Ability untuk karaktermu bisa didapatkan dengan mengalahkan musuhmu, namun ia juga bisa kamu beli di shop dengan membayar menggunakan mata uang yang telah diberikan. Meski sekilas memang terlihat cukup kuat, namun jika kamu melakukan upgrade beberapa ability, maka kamu akan merasakan bahwa damagenya akan sedikit berbeda dibanding sebelum kamu melakukannya.
Animasi dan combonya cukup representasikan banyak jurus ikonik dari setiap karakternya. Oraoraora milik Jotaro misalnya yang nampak gahar karena juga diimbangi dengan suara voice actornya yang luar biasa. Berikan image bahwa serangannya sangat kuat dan luar biasa. Buat saya manggut-manggut kenapa karakter ini menjadi salah satu tokoh utama komiknya.
Battlenya sangat cepat dan nagih tergantung bagaimana caramu untuk memainkannya. Namun sayang, AI musuh yang dapatkan peringkat easy tak semudah yang kamu bayangkan. Semakin tinggi level yang direkomendasikan di free mission, maka semakin sulit pula tingkat kesulitan AI musuh meskipun kamu memilih tingkat kesulitan easy. Namun, jika kamu suka musuh yang menantang, maka tentunya hal tersebut bukan menjadi suatu masalah bagimu.
Karakter Familiar Kesukaan Fans
Terdapat sekitar 43 karakter yang bisa kamu mainkan di sini, lengkap dengan empat karakter orisinal buatan komikus Dragon Ball, Akira Toriyama yang akan menjadi inti utama cerita gamenya. Kamu bisa memainkan banyak karakter Shonen Jump yang kepopulerannya tak lekang oleh waktu. Mulai dari Goku, Ichigo, hingga Kenshin Himura, semuanya dikerjakan dengan sangat baik. Penampilan perdana Dai dari Dragon Quest: The Adventure of Dai juga tak mengecewakan dan sama persis dengan animenya. Jamin bikin hati para fans khususnya manga Shonen Jump “mimisan” saking banyaknya.
Guest characternya, Light Yagami juga digambarkan dengan sangat baik lengkap dengan Ryuk dan ambisinya yang terlihat super jahat. Sayang, kamu tidak bisa memainkannya karena dia memang tak miliki kekuatan tertentu selain Death Note miliknya.
Voice dan Musik Hidupkan Pertempuran
Bagai sayur tanpa garam, tak afdol rasanya memang jika game bertemakan anime atau manga tak hadir dengan voice actor aslinya. Kabar baiknya, mereka juga ikut mengisi absen dan meramaikannya. Kamu akan menemukan bahwa banyak voice actor asli karakternya yang berperan dengan cukup sempurna sama seperti di animenya. Berikanmu nuansa memainkan karakter anime yang sedang berjuang melawan musuh-musuhnya.
Musiknya juga diadaptasi dari beberapa serial orisinalnya, berikan nuansa anime dan manga yang nyata saat memainkannya. Sayangnya, Bandai Namco tidak berikan beberapa musik penyemangat saat HP musuh atau HPmu menurun drastis dan berusaha melakukan comeback.
Cerita Klasik yang Mudah Dimengerti
Ceritanya cukup klise dan mudah dimengerti dengan beberapa bagian yang sangat mirip dengan Dragonball Xenoverse. Intinya, kamu akan menjadi karakter spesial yang akan menyelamatkan dunia dari Venom dan dalang permasalahan yang terjadi bersama Jump Force.
Kamu akan temukan beberapa misteri yang akan menjawab beberapa pertanyaanmu mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dalam gamenya dan bagaimana motif dari musuh utamanya. Meskipun cukup mudah ditebak, namun beberapa twist juga akan terjadi di sepanjang permainan.
Tak Semuanya Sempurna
Kerja keras Bandai Namco memang sekilas terbayar dengan kehadiran banyaknya karakter anime dan manga yang muncul dalam gamenya. Berikan kesan yang cukup “wah” bagi para fansnya termasuk saya. Sayangnya, tak semua yang mereka hadirkan dikerjakan dengan baik, dan sayangnya lagi saya harus berikan cukup banyak saran bagi pihak developer.
Salah satu yang cukup buat saya kurang adalah jurus, yang tak dihadirkan secara lengkap. Tak semua jurus karakter yang kamu sukai akan muncul dalam gamenya, karena hanya dibatasi menjadi sekitar empat jurus saja. Goku misalnya yang hanya akan mampu berubah menjadi Super Saiyan Blue tanpa kehadiran form terkuat Ultra Instinct-nya. Atau Zoro yang tak bisa menggunakan beberapa kemampuan ikoniknya yang lain. Alangkah lebih baik apabila ia diubah menjadi susunan combo simple yang bisa berakar ke jurus-jurus yang tak dimasukkan saat ini. Jadi, tak hanya jurus yang kuat dan ikonik saja seperti Galick Gun, namun jurus dengan damage menengah juga bisa dicoba. Menurut saya itu akan menjadikan Jump Force lebih spesial dibanding game buatan mereka sebelumnya.
Gameplay utama single-playernya yang sekilas hanya copy-paste elemen utama dari Dragon Ball Xenoverse buat gamenya terkesan bahwa ia dikerjakan secara terburu-buru demi selesai tepat waktu. Ia juga kurang user friendly karena tak jelaskan beberapa elemen penting seperti teleport dari satu tempat ke tempat lain dengan menahan tombol untuk membuka mapnya. Atau, mengendarai mount agar bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat sembari menikmati desain markasnya yang baik.
Mungkin hanya saya saja yang merasakan, namun menurut saya beberapa animasi kamera dan gerakannya cukup kaku, buatnya kurang begitu enak untuk dinikmati. Meskipun hal ini cukup minim, namun alangkah lebih baik jika mereka bisa berikan sedikit ruang atau sekiranya “jeda” untuk perpindahan kamera maupun animasinya. Tak jarang saya merasa kurang fokus pada karakter saya karena animasinya yang terlalu cepat di beberapa titik tertentu, misalnya seperti melaju ke depan dan melancarkan combo dengan banyak efek.
Selain animasi, ekspresi wajah karakternya terasa kurang saat melakukan perbincangan, mulutnya tertutup kecuali ia berbicara bersama voice actornya. Berikan impresi bahwa mereka benar-benar belum selesai mengerjakannya dan terasa seperti game PlayStation 1 saat karakternya berbincang-bincang. Terlebih, untuk game tahun 2019 yang seharusnya miliki banyak fitur yang lebih baik.
Saya juga sedikit kecewa dengan loading yang cukup banyak saat story mode. Menurut saya loading tersebut justru mengganggu jalannya permainan single-playernya. Bandai Namco seharusnya berikan waktu yang cukup banyak untuk memperbaikinya agar waktu loading terasa lebih singkat dan tak melulu terdapat layar “Now Loading” yang cukup banyak. Sebuah fitur yang harusnya baik, namun pada akhirnya justru cukup mengganggu saat saya ingin menikmati ceritanya.
Fitur lain yang buat saya perlu diperbaiki adalah AI musuh yang langsung bisa melaju ke depan karakter dan mendaratkan serangan kritikal saat loading baru saja selesai dan belum muncul tulisan “Fight”. Berikan keuntungan pada AI sekaligus ketidakadilan bagi player yang belum siap untuk menghadapinya.
Kesimpulan
Jump Force mungkin merupakan sebuah angin segar bagi para fans game fighting, anime, dan manga dalam waktu yang bersamaan. Battlenya yang seru dengan banyaknya karakter anime ternama lengkap dengan combo dan jurus ikoniknya, bawamu terus tersihir untuk ingin memainkannya lagi dan lagi.
Kurangnya beberapa aspek yang ada khususnya story mode, memang buat gamenya terkesan belum sempurna dan dikerjakan secara terburu-buru. Buatnya masuk kategori “OKE” untuk dimainkan bersama teman atau keluargamu.
Game ini sangat cocok dinikmati oleh kamu yang tak begitu peduli dengan cerita dan hanya ingin menikmati battlenya dengan karakter anime atau manga favoritmu. Ia kurang cocok untuk kamu yang mengharapkan konten cerita yang lebih selain karakter dan map baru. Namun, terlepas dari semua yang telah saya tuliskan, gamenya cukup berikan hiburan yang seru bagi para fansnya.