Jaman sekarang memang jadi waktu yang sangat sensitif, terutama di luar negeri sana. Banyak sekali orang kehilangan karir akibat gaya bercanda atau pendapat mereka yang dirasa diluar batas yang mengarah ke racist, sexist atau yang lainya. Amanda Farough seorang jurnalist yang mengaku dirinya menjadi korban “Teabag” oleh salah satu oknum developer yang memberinya demo game Wormhole War.
Bagi kalian yang tak begitu familiar dengan istilah teabag, Teabagging sendiri merupakan gerakan seseorang yang melakukan crouch (jongkok) lalu berdiri secara berulang-ulang pada mayat player yang telah di kill, dalam rangka taunting atau mengejek player yang berhasil kita kill. Tindakan ini juga kerap digambarkan sebagai upaya memasukan organ intim seorang laki-laki kedalam mulut orang lain.
Menurut laporan dari metro.co.uk, Amanda Faraugh merupakan seorang yang mengaku feminist dan berkerja di Mic. Ia merasa bahwa hal tersebut bukanlah tindakan yang profesional yang ditunjukan kepada seorang jurnalis.”Sekarang, ia secara tak sengaja menganggap gw tim developernya, tapi hal tersebut merupakan kesalahan besar. Ga ada Press Release yang dikasih. Cuman seorang laki-laki yang ngasih game dan mencoba bertindak tak sopan”
Now, granted he thought I was his “dev buddy” by accident, but holy shit was that a mistake. No PR around. Just dudes showing me a game and rolling the dice on being rude.
(Roll succeeds. Target mismatch. Roll for initiative.)
— Amanda Farough (@AmandaFarough) 7 April 2018
[zombify_post]
Sebuah perusahaan game bernama 1047 Games mengkonfirmasi dan membantah tuduhan bahwa salah satu developernya melakukan teabagging. “Kami bisa mengkonfirmasi bahwa itu bukanlah kita” kata developer mengenai footage tersebut, “Namun footage tersebut merupakan footage yang kami ambil sebelum PAX”.
Sang developer game sendiri akhirnya menyampaikan beberapa poin argumen yang membantah tuduhan tersebut.
1.Game kami tak memiliki fitur Team Kill
2.Footage gameplay tersebut diambil sebelum PAX dan melibatkan komunitas. Jadi tak ada media yang terlibat.
3.Kami tak akan pernah menghina press seperti itu. Itu pernyataanku, seorang developer, yang terteabag