Game Online memang memiliki sifat adiktif yang membuat para gamer yang memainkannya ketagihan, ditambah lagi bagi beberapa gamer yang masih belum dapat mengontrol emosinya secara stabil game online merupakan tempat yang mudah untuk membuat mereka emosi. Hal inilah yang terjadi kepada remaja berumur 15 tahun asal Tomsk, Rusia bernama Pavel Mateev yang mengakhiri hidupnya dengan cara yang sadis yaitu memenggal kepalanya sendiri menggunakan gergaji mesin pada pagi hari 4 September lalu.
Dilansir lewat media Sun, media setempat NTV mengabarkan bahwa Mateev memang addicted terhadap game tersebut meskipun hingga berita ini ditulis tidak disebutkan game apa yang tengah dimainkan oleh remaja ini. Hanya dari sumber mereka mengatakan bahwa Mateev telah menghabiskan berjam-jam untuk bermain game ini.
Komite Investigasi Rusia pun turut menyelediki kasus ini, dengan berfokus pada hipotesa adanya “hasutan untuk bunuh diri” pada kasus Mateev. Namun belum jelas apakah hasutan tersebut datang dari orang lain ketika Mateev bermain game online, atau datang dari ledakan emosi korban karena kalah dalam game online lah yang menuntun dirinya untuk bunuh diri.
Untuk hipotesa pertama yaitu hasutan dari luar, para investigator berkaca pada insiden-insiden sebelumnya yang juga sempat viral dan memakan korban yang tidak sedikit. Namun bila memang alasan Mateev bukanlah karena permainan-permainan berbahaya tersebut, maka adiksi dan emosi terhadap game online tersebut sendirilah yang hingga membuatnya melakukan hal nekat tersebut. Hal ini pun akhirnya membawa perhatian Badan Kesehatan Internasional (WHO) kembali pada indikasi bahwa adiksi terhadap video game merupakan salah satu gangguan mental.