Karakter Wanita di Test Server PUBG Dikritik Terlalu ‘Vulgar’ Oleh Para Gamer

gkn5ra10pvcjoirxig1q

Ya pasti kalian semua sudah tau PUBG, alias PlayerUnknown’s Battleground yang sudah sangat berkembang dalam beberapa waktu kebelakang ini. Game Indie karya BlueHole Inc. ini berhasil meraih jutaan pemain dan berbagai macam penghargaan bahkan sebelum perilisan resminya. Tapi memang, sensasi gameplay yang ditawarkannya tidak ada duanya.

Dengan mengejar persiapan rilisnya, developer PUBG pasti harus mengerjakan banyak hal. Mulai dari persiapan map baru dengan segala detilnya, penambahan dan pengujian jenis-jenis senjata baru, sampai tak lupa beberapa Baju-baju baru yang biasanya bisa kita dapatkan melalui Lootcrate. Semua hal itu haruslah mereka persiapkan untuk bisa memberikan hasil yang terbaik.

Sampai mungkin ada satu yang terlewat sedikit oleh mereka, yaitu detil pada karakter wanita di Test Server dari PUBG. Banyak gamer dari seluruh dunia mengkritik karakter wanita ini, karena dianggap terlalu Vulgar karena memiliki pakaian yang dianggap terlalu ketat dan memperlihatkan cetakan beberapa bagian tubuhnya yang dianggap kurang layak untuk diperlihatkan.

Mungkin untuk lebih mudahnya, berikut adalah ilustrasi dari GameRevolution:

Sekilas dapat terlihat kalau memang ada sedikit perubahan yang bisa kita lihat terhadap detil dari karakter perempuan tersebut,terutama dibagian kelaminnya. Sehingga muncul pertanyaan, urgensi apa yang membuat BlueHole Inc. mau atau harus mengubah hal tersebut menjadi sesuatu yang mereka tampilkan di Test Server kali ini ?

Mengingat jika kita melihat karakter laki-laki, mereka sendiri tidak mendapatkan perubahan apa-apa dan tidak memiliki tonjolkan pada bagian kelaminnya, yang menunjukkan bahwa BlueHole Inc. tidak memikirkan hal tersebut dan memang ada sebuah keanehan dalam kasus yang ini. Hal ini sangatlah jarang terjadi sebelumnya, dimana developer PUBG biasanya sangat memperhatikan detil pada gamenya.


Untungnya ada jawaban jelas dari developer PUBG melalui Twitter resmi mereka, dimana mereka mengaku hanya menggunakan hasil-hasil pekerja Outsourcing yang mereka kerjakan 2 tahun yang lalu saat pengerjaan PUBG tahap awal. Hal ini merupakan kesalahan mereka untuk tidak mengecek hal-hal detil seperti itu yang untungnya terdeteksi di masa Test Server ini.

Mengingat mereka memang mengejar target untuk merilis PUBG pada 20 Desember nanti, mungkin bisa dibilang wajar bahwa hal-hal detil seperti ini akan bisa terlewat. Apalagi mereka juga mengejar perilisan mereka di Xbox, sehingga fokus mereka akan terbagi sangat banyak. Untungnya mereka bisa menerima tanggapan para gamer dengan cepat dan baik.

.

.

Cover

Exit mobile version