Karyawan EA AI – Electronic Arts (EA) merupakan salah satu perusahaan game terbesar di dunia yang baru-baru ini mengalami perubahan besar. Diketahui perusahaan video game tersebut mendorong karyawan untuk menggunakan teknologi AI dalam pekerjaan mereka.
Namun baru-baru ini sebuah laporan mengatakan bagaimana karyawan mereka justru merasa frustrasi karena perusahaan mendorong mereka untuk menggunakan AI. Benarkah itu?
Kronologi Karyawan EA Dilaporkan Frustrasi Karena Didorong untuk Menggunakan AI

Menurut laporan baru dari Business Insider, sejumlah karyawan EA yang tak mau disebutkan namanya mengeluhkan kebijakan perusahaan yang mewajibkan peningkatan penggunaan AI. Sumber-sumber itu mengatakan bahwa program AI seperti chatbot internal bernama ReefGPT kini didorong untuk dipakai di hampir semua bidang pekerjaan.
Misalnya, AI digunakan untuk membuat kode, tapi hasilnya sering kali masih perlu banyak perbaikan. Tim lain dalam bidang Level Designer bahkan diminta untuk membantu mengajari bot tersebut soal cara mereka bekerja. Hal tersebut tentu saja memicu kekhawatiran bahwa suatu hari nanti posisi mereka akan digantikan oleh AI itu sendiri.

Efisiensi Pekerjaan di Perusahaan

Beberapa karyawan Electronic Arts juga menjelaskan adanya diwajibkan menggunakan AI untuk mendongkrak efisiensi kerja di mana AI dijadikan semacam “rekan berpikir” dalam proses kreatif maupun pengambilan keputusan.
Berdasarkan sumber yang sama, salah satu mantan karyawan Respawn yang sebelumnya bekerja dalam posisi QA senior mengatakan bahwa ia percaya salah satu alasan dirinya termasuk 100 rekan kerja lain yang terkena PHK musim semi lalu adalah karena AI mulai digunakan untuk meninjau dan merangkum umpan balik dari para Play Tester. Padahal biasanya itu merupakan tugas yang dia dan timnya kerjakan.
Terungkap juga terdapat dokumen yang menunjukkan beberapa karyawan EA diharapkan untuk menyelesaikan kursus pelatihan teknologi AI mereka, lalu menggunakan alat AI setiap hari untuk mempercepat proses pekerjaannya. Bahkan diketahui ada diberlakukan penggunakan teknologi Generative AI sebagai ‘rekan berpikir’ karena bisa meminta saran-saran tentang hal-hal seperti cara menyusun pertanyaan ketika sebuah promosi ditolak.
Itulah informasi mengenai adanya laporan mengatakan karyawan EA merasa frustrasi karena mereka didorong perusahaan untuk menggunakan AI dalam pekerjaan mereka. Bagaimana menurut kalian dengan informasi ini?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait EA atau artikel lainnya dari Arif Gunawan. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.
















