Kebijakan Square Enix Karyawan – Square Enix dikenal sebagai salah satu perusahaan video game besar yang merilis banyak game populer. Terlebih terhadap franchise RPG/JRPG seperti Final Fantasy dan Dragon Quest. Pencapaian tersebut bisa terwujud berkat karyawan mereka yang melakukan terbaik dalam membuat game untuk para Gamer.
Baru-baru ini, perusahaan tersebut baru saja membuat kebijakan terbaru dimana bertujuan untuk melindungi karyawan mereka. Ada apa ini?
Kebijakan Square Enix Terbaru untuk Melindungi Karyawannya
Melalui website resminya, perusahaan Square Enix baru saja memberikan pernyataan bahwa mereka akan melindungi dan berada di pihak para partner beserta pekerjanya jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelecehan dari para fans. Mereka juga menambahkan bahwa segala bentuk pelecehan tidak dapat ditoleransi.
Square Enix menjelaskan bahwa pelecehan disini bisa termasuk hal-hal seperti ancaman kekerasan, pencemaran nama baik, penghalangan bisnis, melanggar hak masuk properti, dan sebagainya. Kebijakan baru tersebut juga menjabarkan apa yang Square Enix pertimbangkan untuk hal-hal melampaui batas.
Dan bila terjadi perkara merugikan, Square Enix mengatakan bahwa mereka memiliki hak untuk menolak melayani fans atau pembeli layanan mereka. Selain itu, bila ternyata terdapat niat jahat atau ancaman lainnya dari para fans, pihak perusahaan bisa membawanya ke jalur hukum atau melibatkan polisi demi menjaga keamanan para staff.
Kebijakan Perusahaan
Berikut ini detail informasi mengenai kebijakan baru Square Enix untuk melindungi karyawannya:
- Pelecehan:
- Tindakan kekerasan, perilaku kekerasan.
- Ucapan kasar, intimidasi, pemaksaan, tekanan, pengejaran atau teguran yang berlebihan.
- Pencemaran nama baik/fitnah, penyangkalan terhadap kepribadian, serangan pribadi (termasuk melalui email, formulir kontak, komentar atau posting di internet), pemberitahuan dini tentang pelanggaran, pemberitahuan dini tentang penghalangan bisnis.
- Pertanyaan yang terus-menerus, kunjungan berulang.
- Pelanggaran dengan mengunjungi atau menetap di kantor atau fasilitas terkait tanpa izin.
- Penahanan yang melanggar hukum termasuk melalui panggilan telepon dan pertanyaan daring.
- Ucapan dan perilaku diskriminatif terkait ras, etnis, agama, asal keluarga, pekerjaan, dan sebagainya.
- Pelanggaran privasi dengan mengambil foto atau merekam video tanpa izin.
- Pelecehan seksual, penguntitan, perilaku penguntitan yang berulang.
- Tuntutan yang Tidak Wajar:
- Perubahan atau penukaran produk yang tidak masuk akal atau permintaan kompensasi uang.
- Tanggapan atau permintaan maaf yang tidak masuk akal (termasuk permintaan bertemu langsung atau permintaan maaf yang menyebutkan jabatan karyawan atau mitra kami).
- Permintaan berlebihan atas penyediaan produk dan layanan yang melebihi norma yang diterima secara sosial.
- Tuntutan hukuman yang tidak masuk akal dan berlebihan terhadap karyawan kami.
Aturan ini tentu merupakan sikap yang perlu diambil oleh pengembang besar seperti Square Enix yang memiliki banyak penggemar. Terkadang, rasa benci para penggemar bisa larut begitu dalam.
Seperti apa yang sempat menimpa para staff perusahaan mereka pada beberapa tahun kebelakang, mereka menerima banyak ancaman pembunuhan pada tahun 2018 hingga 2019 karena mekanisme sistem gacha yang dihadirkan oleh perusahaan terapkan pada saat itu.
Itulah informasi mengenai Square Enix terapkan kebijakan baru lindungi karyawan dari fans toxic. Menurutmu bagaimana brott? Apakah hal ini perlu ditiru oleh banyak pengembang lain khususnya di industri game?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Square Enix atau artikel lainnya dari Aldhir. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.