Kecanduan Video Game Pada Anak Dibawah Umur Dapat Meningkatkan Depresi

DRk5CSXWsAUS8PB

Salah satu isu yang tengah santer diperbincangkan saat ini adalah hubungan video game dengan kesehatan, belum lama ini badan kesehatan dunia alias WHO menyatakan bahwa kecanduan bermain game merupakan salah satu penyakit mental. WHO melihat banyak para gamer yang tak ingat waktu, lupa tidur, lupa makan, dan menjauh dari kehidupan sosial mereka karena video game, tentu saja dengan demikian mereka menyatakan bahwa kecanduan akan video game merupakan sebuah penyakit yang tak dapat diabaikan begitu saja.

Kecanduan video game pada kalangan anak dibawah umur akan menimbulkan dampak yang lebih besar bagi pertumbuhan si anak. Professor Douglas Gentile dari Iowa State University telah melakukan penelitian selama 3 tahun terhadap lebih dari 3000 anak-anak di Amerika Serikat, dalam penelitiannya tersebut ia mengatakan bahwa anak-anak dibawah umur yang kecanduan bermain game lebih mudah depresi, lebih mudah tertekan, nilai sekolah anjlok, hingga lebih tertutup dengan kehidupan sosialnya.

Namun, dalam penelitiannya tersebut Professor Douglas Gentile juga mengatakan bahwa di lain sisi, anak-anak yang bermain game seperlunya saja terlihat menunjukan tingkat kecenderungan depresi yang lebih rendah, kepintaran diatas rata-rata, & lebih mudah bersosialisasi dengan lingkungan. Sebenarnya ada banyak manfaat dari video game, namun banyak orang yang lebih condong mengalami ketergantungan pada video game, dan akibatnya malah justru berdampak negatif bagi kehidupan.

Bermainlah video game seperlunya saja dan jangan sampai lupa dengan kesehatan diri sendiri, segala hal yang berkaitan dengan “kecanduan” pada dasarnya memanglah tidak baik. Bila kalian memiliki anak atau adik yang masih dibawah umur, hindarkanlah mereka dari game yang memiliki konten dewasa karena akan berdampak negatif bagi pertumbuhan mereka.

source: WHO TV

Exit mobile version