
Alasan utama dia lebih memilih menjadi seorang coach video game secara online, dikarenakan selama masa pandemi ini video game telah berkembang sebagai sebuah shelter kebanyakan orang untuk mencari hiburan, sehingga Ia lebih memilih pekerjaan dia luar kebiasaan tersebut. Baginya menjadi seorang pelatih video game tidaklah berbeda jauh dengan belajar bermain biola, dimana kamu akan menyadari banyak kekurangan pada dirimu, kemudian melakukan evaluasi untuk tampil lebih baik. Selama bulan Maret sendiri Trevor telah berhasil menggumpulkan sekitar 8juta dari pekerjaan barunya sebagai seorang pelatih Apex Legends.
Bagi kalian yang ingin mengikuti jejak Trevor, kalian bisa mengiklankan diri kalian melalui platfrom-platfrom layanan jasa seperti Fiverr dan ProGuides. Mengingat selama masa karantia ini, permintaan video game coaching di ProGuides meningkat sekitar 25%, sedangkan Fiverr meningkat sekitar 43%. Jadi, apakah kamu tertarik mengisi masa karantia ini sebagai seorang pelatih video game?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait
Apex Legends serta artikel keren lainnya dari
Andi Permana.