Imbas meroketnya harga RAM kini malah memicu dugaan kelangkaan RAM sengaja dibuat. Karena frustasi, banyak gamer di jagat maya menyerukan untuk memboikot RAM secara massal, dengan harapan aksi ini bakal dapat menyeret harga RAM baik DDR4 maupun DDR5 turun hingga ke ambang batas normal. Akankah taktik ini berhasil?
Gamer Serukan Boikot karena Dugaan Kelangkaan RAM Sengaja Dibuat

Ketika kami berselancar di Reddit, kami mendapati sebuah postingan menarik di mana gamer menduga bahwa kelangkaan RAM sengaja dibuat untuk meraup keuntungan. Lalui postingan yang dibuat oleh Arbiter61, ia meyakini bahwa kelangkaan RAM termasuk meroketnya harga memori tersebut memang disengaja sehingga ia menyerukan ajakan untuk memboikot.

Hanya saja, sangat besar kemungkinan bahwa aksi boikot tidak akan berhasil karena pendorong utama pasar saat ini adalah AI, bukan konsumen. Kelangkaan RAM sengaja dibuat oleh situasi pasar yang memang kompleks, dan juga dipicu oleh penurunan produksi di era COVID-19 di mana kala itu karena permintaan konsumen anjlok.

Ketika permintaan kembali booming, terutama dari sektor AI, produsen raksasa seperti Samsung, SK hynix, dan Micron mengalokasikan hampir seluruh kapasitas DRAM mereka ke chip AI (HBM, GDDR) yang menawarkan margin keuntungan jauh lebih besar daripada mengutamakan gamer.
Bahkan jika konsumen berhenti membeli RAM, produsen akan tetap didukung oleh permintaan AI yang tak terhindarkan. Sehingga kami meyakini bahwa para gamer tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan upgrade memori saat ini juga meski memori yang digunakan masih sebesar 8-16GB.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

















