Hype NFT, kemana kamu sekarang? Dahulu kamu sempat menggemparkan dunia maya dengan harga jual yang fantastis dan hampir semuanya berlomba-lomba mengembangkan proyek memperjualbelikanmu. Namun, kini engkau hilang seolah ditelan bumi tanpa kami ketahui apa penyebabnya.
Sebagaimana yang mungkin telah kalian ketahui, terdapat beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab redupnya hype NFT, termasuk di antaranya runtuhnya pasar cryptocurrency. Alhasil, ketika pasar cryptocurrency mengalami penurunan, harga NFT pun juga akan ikut alami penurunan.
Gak cukup sampai di situ, banyak orang yang mulai menyadari bahwa tidak semua aset digital tersebut memiliki nilai yang sebenarnya. Malahan, ada yang temukan bahwa beberapa proyek yang melibatkan aset digital tersebut hanyalah skema Ponzi yang dirancang untuk menipu investor.
Kalau kalian penasaran kenapa NFT hilang, mungkin kalian akan mendapatkan jawabannya lalui artikel ini.
Daftar isi
Alasan Kenapa Hype NFT Sempat Jadi Ladang Basah di Masanya
Kalian boleh percaya atau tidak. Namun, beberapa tahun yang lalu, terdapat beberapa faktor yang bisa mengantarkan hype dari aset digital ini menjadi ladang hasilkan keuntungan. Di antaranya sebagai berikut, yang akan kita kupas secara perlahan-lahan supaya kalian mendapatkan gambaran betapa serunya masa tersebut.
Harga Jualnya Sangat Menggiurkan
Pada tahun 2021 silam, harga aset digital ini sempat menyentuh nilai yang amat sangat tinggi dan tak ada yang mengiranya berakhir demikian. Contohnya saja, karya seni yang dibuat oleh Beeple bernama ‘Everydays: The First 5.000 Days’ yang sewaktu kami tulis dulunya, telah laku dan hampir menembus 1 Miliar Rupiah.
Melihat kesuksesan Beeple alias Mike Wenkelmann tersebut, tidaklah heran bila waktu itu ada banyak sekali orang yang latah ikut-ikutan karena ingin mendapatkan cuan dari transaksi jual beli aset digital tersebut. Beberapa dari mereka ada yang berhasil, namun tidak sedikit pula yang berakhir gagal karenanya.
Banyaknya Proyek yang Ambisius
Kalau kalian mengikuti sepak terjang NFT sedari dulu, seharusnya kalian ingat betapa banyaknya pihak yang berlomba-lomba untuk menciptakan bermacam inovasi sampai dicap ambisius hanya untuk mengikuti perkembangan zaman, malah tidak sedikit yang menambahkan iming-iming kalian bisa mendapatkan keuntungan.
Biasanya, hal ini dilakukan dengan memasukkan unsur digital scarcity alias kelangkaan digital, sampai dengan kemudahan untuk melakukan transaksi jual beli dengan target pasar yang sudah pasti dan mudah untuk dilakukan oleh siapapun dan dimanapun. Kalau kalian penasaran, kalian bisa melihat list game penghasil uang di sini.
Tawarkan Banyak Sekali Potensi
Saat masih booming, aset digital ini menawarkan banyak sekali potensi di dalamnya. Mulai dari kemudahan untuk membuktikan kepemilikan aset digital, memberikan akses eksklusif ke komunitas online, mendanai proyek kreatif, dan masih banyak lagi contohnya yang bisa saja terlewat.
Hal ini tentunya membuat masyarakat semakin tertarik untuk melakukan investasi ke dalam NFT, karena pada kebanyakan kasus terbukti memberikan kemudahan dan fungsi yang menguntungkan terutama bagi yang mengikutinya.
Sinarnya Mulai Redup di Tahun 2022
Ibarat roda kehidupan, ada naik dan turun, dan NFT tidak bisa luput dari ikatan takdir tersebut. Pada tahun 2022, sinar kesuksesan dan iming-iming hadiah dalam jumlah fantastis kini satu per satu mulai berjatuhan harganya. Mungkin beberapa fakta di bawah ini bisa membuat kalian bisa kembali mengingatnya.
NFT Hilang Berkat Runtuhnya Cryptocurrency
Meroketnya nilai dari aset digital ini tidak lepas dari peran cryptocurrency. Pada akhir tahun 2021 silam, 1 BTC bahkan telah menembus angka 913 Juta Rupiah untuk kemudian jatuh ke angka 250 Juta Rupiah pada akhir tahun 2022, tanpa ada yang tahu apakah cryptocurrency akan kembali merangkak naik atau tidak.
Belum cukup sampai di situ, kebanyakan orang yang latah mengikuti tren NFT ini juga harus menelan pil pahit dikarenakan peralihan dari sistem Proof of Work (POW) menjadi Proof of Stake (POS), dan mematikan sumber penghasil dana mereka menjadi tidak berguna.
Banyaknya Kemungkinan Scam
Seiring dengan berjalannya waktu, makin banyak saja orang yang menyadari bahwa tidak semua NFT memiliki nilai yang dijanjikan. Janji manis bisa meraup keuntungan bisa saja hanyalah skema Ponzi yang dirancang sedemikian rupa untuk menipu para investor dan mereka yang tertarik untuk mencobanya.
Belum ditambah fakta di mana digital scarcity yang dibuat seolah-olah membuat nilai suatu barang menjadi limited, semakin membuat orang sadar bahwa kemungkinan terkena scam akan semakin besar pula.
Kemana NFT dan Gimana Masa Depannya?
Kalau boleh jujur, tentunya gak bakal ada yang bisa menebak gimana masa depan NFT. Bisa saja ke depannya aset digital ini bakalan dikekang dengan sejumlah regulasi supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kerugian secara moral dan materil.
Contohnya saja yang terjadi beberapa bulan silam, di mana aset digital milik Justin Bieber yang dulunya sempat dibanderol 19 Miliar Rupiah, kini hanya bernilai 800 Jutaan Rupiah saja – seolah menandakan tahun ini merupakan akhir dari kejayaan dari NFT yang digembar-gemborkan tersebut.
Selain beberapa kemungkinan di atas, salah satu faktor lainnya yang bisa saja menghantui aset digital ini adalah absennya regulasi yang mengatur bagaimana NFT ini diperjualbelikan di marketplace.
Contohnya saja, gorengan saja entah bagaimana bisa diperjualbelikan sebagai nilai seni. Padahal, sebagai manusia modern yang tidak usah disuruh belajar saja, bahkan anak TK mungkin sudah bisa menyimpan gambar dengan menekan klik kanan lalu Save As, atau cukup ditahan lalu diunduh bila lalui perantara smartphone.
Bisa saja hal-hal remeh di atas tersebut yang ternyata membuat perkembangan NFT di dunia tersendat, dikarenakan kelatahan manusia itu sendiri. Belum ditambah regulasi yang sama sekali tidak jelas dan terkesan seenaknya saja, tentunya akan semakin bingungkan para pegiat NFT untuk memercayakan investasi mereka seluruhnya.
Bisa dikatakan nasi sudah menjadi bubur (secara harfiah), dan tidak ada cara lain selain memperbaikinya secara terstruktur ketimbang harus bersemayam di dalam tanah selamanya, terserah kalian senang atau tidak.
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com