Kisah Toge Productions Dapat “Surat Cinta” Dari Bea Cukai

togexbeacukai

Baru-baru ini ada hal yang tengah ramai diperincangkan netizen di dunia maya khususnya Facebook maupun Twitter terkait salah satu tim developer game lokal, yaitu Toge Productions yang karya game-nya segera rilis besok 30 Januari 2020 berjudul Coffee Talk. Beraal dari kisah sang CEO sekaligus Founder Toge Productions, yaitu Kris Antoni menuliskan sebuah cerita dan keluh kesahnya bertajuk “Tangisan game developer Indonesia dicekik bea cukai” yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

Notes, sebelum lebih jauh membaca artikel ini penulis tidak bermaksud untuk membela pihak terkait, baik dari Toge Productsions maupun Dirjen Bea dan Cukai Indonesia. Penulis hanya memberikan informasi yang sifatnya dapat mengedukasi sekaligus menjadi referensi kedepan agar tidak terjadi hal seperti ini lagi

Oh iya, sebelumnya kami ucapkan selamat atas karya dari Toge Productions dengan Coffee Talk-nya yang segera rilis besok 30 Januari, yang menarik adalah game ini rilis di beberapa platform dan tersedia baik secara digital maupun fisik (blu-ray disc untuk PS 4/cartridge untuk Switch) serta melalui Steam untuk PC.

Kembali lagi ke topik perbincangan, singkat cerita berawal dari Kris yang dikabarkan mendapatkan memento/kenang-kenangan berupa beberapa copy game fisik dari partner-nya di Jepang atas perilisan Coffee Talk. Karena itu merupakan bentuk pemberian dari partner di Jepang tentu saja gratis dong. Kemudian yang menjadi permasalahan adalah, barang dikirim ke Indonesia melalui beberapa proses di Dirjen Bea dan Cukai Indonesia sebelum sampai ke tangan khususnya ke tangan Kris. Nah, sebelum sampai di tangan Kris ternyata ia mendapat “Surat Cinta” dari Bea Cukai yang tertulis harus menebus biaya sekitar Rp 6 Juta. Sontak Kris yang rencananya akan membagikan game tersebut kepada tim developer maupun rekan terdekat yang telah mendukungnya kemudian geger dengan “Surat Cinta” yang diterimanya tersebut.

Akhirnya Kris meminta klarifikasi kepada pihak terkait, khususnya Bea Cukai bagaimana bisa barang yang merupakan pemberian alias bukan secara sengaja “membeli” kok harus menebus paket pemberian tersebut dengan angka yang tertera yang cukup besar. Kris pun merasa tidak fair mengingat itu merupakan hasil jerih payah dan jelas-jelas merupakan karya anak bangsa justru harus “dipalak” oleh negara. Akhirnya, pihak Bea dan Cukai Indonesia memberikan konfirmasinya mengenai melalui akun Twitter resminya.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Menurut pihak Bea dan Cukai Indonesia, paket barang yang ditujukan untuk Kris berisi 60 pcs barang dan juga tertera invoice yang jika ditotal CIF (Cost, Insurance, Freight) bernilai 170.900 Yen. Kris sendiri memang awalnya tidak mengetahui bahwa paket barang yang ditujukan kepadanya itu terdapat invoice didalam paket tersebut mengingat ia juga belum menerima langsung barangnya dan ia juga masih belum paham nilai barang 150.000 tersebut dalam mata uang Yen atau Rupiah. Berkat klarifikasi tersebut, Kris pun berterima kasih karena sudah mengerti rincian detilnya, jadi tidak semena-mena langsung ditagih sekian tanpa rincian yang jelas.

Gimana brott ? sudah clear kan, yowes sekali lagi mimin penulis tidak mendukung atau menjelek-jelekan dua belah pihak. Yang pasti anggap ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua agar tidak lagi terulang di kemudian hari. By the way, kita juga udah review Coffe Talk loh, buat kamu yang penasaran bisa segera baca disiniCoffee Talk segera rilis besok 30 Januari 2020 untuk beberapa platform mulai dari Xbox One, PlayStation 4, Nintendo Switch dan juga PC melalui Steam.

 

 

Sumber: Twitter (Kris), Twitter (BeaCukaiRI)


Mau baca artikel seputar Coffee Talk hingga informasi menarik lainnya segera kunjungi tulisan dari Happy

Exit mobile version