Kabar menarik buat para content creator, khususnya para influencer di tanah air karena saat ini Komdigi kaji penerapan sertifikasi influencer. Konon, kebijakan ini sebelumnya diketahui telah diterapkan di Tiongkok pada bulan Oktober 2025 silam yang bertujuan untuk menjaga ruang digital. Apakah Komdigi bakal menerapkan hal serupa?
Komdigi Kaji Penerapan Sertifikasi Influencer di Indonesia

Pada akhir Oktober 2025 silam, Kementerian Komunikasi Digital atau Komdigi kaji penerapan sertifikasi bagi para influencer tanah air. Sebagaimana informasi yang kami dapatkan dari Kompas, pembahasan terkait masalah sertifikasi tersebut diketahui masih dalam tahap pembahasan internal.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bonifasius Wahyu Pudjianto selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Komdigi, bahwa pihaknya masih mengkaji pembahasan tersebut di grup WhatsApp Kemkomdigi, termasuk bagaimana penerapannya bila benar akan diterapkan nantinya.

Ia menambahkan bahwa alasan Komdigi kaji penerapan sertifikasi untuk para influencer di Indonesia ini tak lain ialah untuk mengendalikan misinformasi yang sebenarnya cukup mudah kita lihat di media sosial. Hanya saja, ia mempertimbangkan penyesuaian kebijakan yang dimaksud dengan konteks dan karakter masyarakat Indonesia.
Entah bagaimana kelanjutan dari wacana Komdigi ini, hanya saja mewajibkan para influencer memiliki bukti nyata kualifikasi resmi dalam pembuatan konten dengan topik sensitif di antaranya kesehatan, hukum, pendidikan, dan keuangan adalah hal yang masuk akal. Gimana menurut kalian, brott?
Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

















