Sejak PS5 resmi rilis pada tanggal 12 November 2020 di Jepang, Sony Playstation mendapatkan banyak kritikan tajam dari para analis dan fans di negara tersebut. Mereka menuduh bila Sony Playstation menempatkan para gamer jepang di prioritas paling belakang. Atas tuduhan tersebut, CEO Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan pun sampai membantah. Ia menyatakan bila “Jepang masih sangat penting” bagi perusahaan.
Namun, realita berkata lain. Belakangan ini PS5 miliki tingkat penjualan paling rendah di Jepang. Hal itu terbukti dari statistik terbaru penjualan PS5 di Jepang yang bersumber dari salah satu artikel gameindustry.biz edisi bahasa jepang. Sekitar enam minggu setelah peluncuran, ternyata hanya sekitar 240.000 unit PS5 yang meluncur di Jepang. Artikel tersebut telah menyatakan bahwa jika tingkat pembelian saat ini berlanjut, total penjualan PS5 hanya akan setara dengan setengah dari PS4 atau bahkan bisa lebih sedikit. Dan analisa itu pun berlaku sampai beberapa tahun ke depan.
Disamping itu, adanya rumor akan perubahan tombol konfirmasi pada PS5 disinyalir juga memengaruhi. Seperti yang telah kita tahu, game Jepang biasanya menggunakan tombol O sebagai tombol accept. Akan tetapi, PS5 malah berencana untuk menyatukan semua tombol accept di tombol X seperti di versi barat.
Dimana tentunya para gamer jepang terlihat cukup keberatan dengan hal itu. Selain karena faktor kebiasaan, O atau “maru” memiliki arti “benar”, biasanya dipakai untuk mengkonfirmasi sesuatu yang mereka anggap “ya”. Sedangkan X sendiri merujuk pada kata “Batsu” yang berarti salah. Dan pada kebudayaan mereka, hal itu juga digunakan untuk menyatakan “tidak” atau “batal”.
Jangan lupa untuk baca artikel menarik seputar PS5 dan artikel keren lainnya dari saya, Yuda Sanjaya. For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com