Kontroversi yang sangat teknis sekali ?
Battle Royale memang selalu menjadi genre yang paling diminati oleh banyak gamer sekarang. Berkat PUBG sebagai sang pemrakarsa, sudah begitu banyak pemain-pemain yang telah terjangkit oleh virus dari game-game dengan pertarungan taktis berskala besar tersebut. Baru-baru ini, kami sempat memberitakan kemunculan dari game Battle Royale baru yang berjudul The Culling 2. Di mana melalui game ini, akhirnya kita mulai tahu bahwa menjual nama battle royale memang tidak selalu menjamin hype beserta impressi yang baik dari para gamernya.
Melalui pengumuman trailernya yang baru diluncurkan oleh Xaviant Games selaku developer, banyak player yang sepertinya tidak senang dengan kemunculan game tersebut melalui beragam komentar negatif, jumlah dislike di video yang jauh lebih banyak dari like, ataupun beragam bentuk ungkapan kekecewaan lainnya. Hal ini rupanya lebih terkait dengan ketidakkonsistenan pihak developer terhadap konsep dan prinsip yang mereka pegang dalam membuat game.
Gara-gara ubah konsep dan….
Seperti yang kita tahu, The Culling 2 merupakan sebuah game sekuel dari The Culling yang pertama. Khusus bagi yang belum tahu, The Culling pertama adalah game battle royale yang memiliki keunikan di mana kalian tidak akan menjumpai satupun senjata api hingga senjata apapun yang berbau balistik di sana. Game ini asalnya merupakan game battle royale yang sangat menitikberatkan aspek melee combat atau pertarungan jarak dekat. Banyak gamer yang pada waktu itu sangat memuji langkah The Culling untuk menerapkan sistem seperti itu di dalam sebuah game bergenre battle royale.
Namun dalam The Culling 2, mereka seakan telah menghapus keunikan tersebut dengan menambahkan sebuah fitur untuk menggunakan senjata api. Akibatnya, para komunitas ataupun para player yang tahu tentang The Culling menganggap bahwa si developer seakan sudah menjual harga diri mereka seutuhnya kepada tren hanya demi keuntungan semata. Sehingga hal ini membuat mereka merasa jijik dan berhak untuk memberikan black campaign terhadap kemunculan The Culling 2.
Sebenarnya bukan itu saja alasannya, mereka sebenarnya juga sebal terhadap langkah developer yang memberikan beragam patch atau fixes yang sama sekali tidak mereka inginkan di dalam The Culling pertama. Patch yang pihak Xaviant implementasikan tersebut justru malah membuat gamenya semakin tidak balance dan nyaman dinikmati oleh yang orang-orang ingin menikmati keunikan game ini. Banyak dari mereka yang kecewa seakan jauh lebih rindu untuk memainkan versi awal dari game The Culling itu.
Beragam hujatan ataupun ungkapan negatif lainnya terhadap game ini bisa kalian saksikan dengan mata kepala kalian sendiri di halaman Steam, kolom komentar di Youtube beserta dengan perbandingan like dan dislikenya, dan dari sebuah postingan di Reddit. Game ini sendiri rencananya akan dirilis besok di platform PS4, Xbox One, dan Steam.