Counter Strike masih populer hingga saat ini dan bahkan pada iterasi terbaru – Counter Strike: Global Offensive – tak banyak formula game yang dirombak oleh Valve. Selama 19 tahun, franchise FPS multiplayer ini telah menggunakan formula yang sama dengan hanya sedikit overhaul di beberapa aspek.
Sang kreator, Minh ‘Gooseman’ Le, miliki beberapa ide yang ingin dia lakukan pada franchise ini yang mungkin akan membuat fans marah, tetapi tidak kesampaian untuk diimplementasi. Salah satu ide tersebut ialah penambahan sistem inflasi pada senjata di game.
Lewat interview bersama PC Games Insider, Minh jelaskan apabila game perlu rombak sistem ekonomi senjata di game. Dia ingin harga senjata terus naik semakin sering senjata tersebut dibeli. Baginya ini merupakan sistem yang bagus agar pemain tidak terjebak dengan senjata yang sama di tiap ronde. Sistem ini dirasa harus ditambahkan kedalam game, tetapi dia merasa apabila tim developer yang mengurus seluruh iterasi Counter Strike yang ada saat ini terlalu takut untuk rombak sistem tersebut karena popularitas game yang terlalu populer dan sistem lama sudah terlalu lekat pada fans.
“[Ide] itu dihadapi oleh banyak halangan karena itu kami langsung merespon: ‘baiklah, kita tidak akan melakukan [ide] itu.’ Kami langsung menarik ide tersebut. Kami terlalu takut akan membuat komunitas game marah besar. Hal ini membuat kami kesulitan untuk berinovasi dan membuat game berkembang.”
Bagi Minh, Global Offensive hanyalah versi cantik dari Counter-Strike 1.0 yang dia kembangkan. Tak banyak yang berubah pada iterasi keluaran 2013 tersebut mulai dari gameplay hingga mekanik. Bahkan ketika Valve merilis map atau konten baru, semuanya tidak jauh dari formula dan tatanan desain yang sudah ada.
Meskipun dirinya ingin franchise ini dirombak formulanya, dia mengerti mengapa developer tidak berani untuk lakukan hal tersebut. Dia sadar akan istilah “mengapa diganti apabila belum rusak” yang diterapkan oleh developer, tetapi tetap saja minimnya inovasi ini membuatnya merasa apabila franchise FPS ini terkesan seperti franchise FIFA yang dimana di tiap iterasi perbedaannya hanyalah beberapa tweak dan overhaul semata.
“Pada dasarnya, Counter Strike sudah seperti seri FIFA dimana tiap iterasi hanyalah perubahan kecil. Dan juga, ini yang membuat Counter Strike masih menjadi game esports yang populer selama 20 tahun terakhir. Kamu bisa habiskan 5 hingga 10 tahun menjadi jago dalam bermain Counter Strike dan sadar apabila skill tersebut tidak akan musnah dalam 5 tahun kedepannya.”
Baca juga berita lain terkait Counter Strike serta artikel lainnya dari penulis ini.