Setelah rilis yang kacau dari No Man’s Sky, Sean Murray dan kawan-kawan tak memberikan komentar apapun soal game ini lagi atau bagaimana update selanjutnya. Mereka memberikan Foundation Update beberapa bulan yang lalu, tapi hal tersebut tampaknya masih belum cukup untuk membuat orang sepenuhnya memaafkan mereka akan kebohongan dan kontroversi yang dibuat.
Setelah 6 bulan dirilis, dan keributan dari fans tampaknya telah meredah, Sean Murray akhirnya baru berani untuk tampil kembali dan ceritakan apa yang terjadi “di balik layar”. Pada acara GDC 2017, Sean Murray akui jika mereka telah lakukan banyak kesalahan selagi pengembangan game itu, dan mereka juga ungkapkan studionya, Hello Games “sedang kehabisan dana” saat mengembangkan game ini.
Sean Murray curhatkan jika studionya hanya berisi rata-rata 9 orang selama 5 tahun terakhir, dan untuk menstabilkan keuangan studio selagi “mengembangkan game yang benar-benar kamu urus secara kreatif” adalah hal tersulit yang mereka harus hadapi sebagai developer yang tak sekelas Ubisoft ataupun developer besar lainnya.
Tak hanya kesulitan saat membuat game, jumlah tim yang sedikit ini juga membuat mereka kesulitan setelah game rilis. Murray awalnya memprediksi jika game mereka hanya akan diisi 14.000 pemain di hari pertama karena mengambil referensi dari game terkenal seperti Far Cry: Primal yang mencapai angka tersebut di hari pertama mereka. Tak disangka olehnya bersama tim, game tersebut ternyata dimainkan oleh setengah juta pemain di seluruh dunia, 250.000 datang dari PC. Tim “Networking” game ini hanya diurus oleh satu orang saja, hasilnya banyak data dari pemain yang bermasalah karena miliaran data secara bersamaan masuk ke server mereka dan yang mengurusnya hanya seorang diri.
Pada akhirnya, keambisiusan mereka dengan game ini berakhir dengan petaka, dan gamer di seluruh dunia hanya akan mengingat game ini untuk hal buruknya saja, sekaligus memberikan mereka pelajaran untuk tidak pre-order, terlalu hype, dan terlalu percaya dengan omongan developer.
Sean Murray juga akui sedang kerjakan game “procedurally generated” lainya sekarang. Namun melihat kontroversi yang mereka buat tahun kemarin, apakah mereka mampu mengembalikan reputasi mereka dan membuat gamer percaya kembali?
Source: Ars Technica