Kreator Resident Evil Akui Masih Punya Banyak Ide, Namun Tak Yakin Terealisasi Semua karena Usia

Shinji Mikami

Shinji Mikami

Shinji Mikami akan selalu menjadi nama yang penting di industri video game, khususnya dalam perannya di genre horor. Ia menjadi pendorong popularitas genre survival horror lewat Resident Evil 1996, dan kembali merevolusioner franchise tersebut dengan direksinya di Resident Evil 4.

Setelah lepas dari Capcom, Mikami membangun studio sendiri Tango Gameworks di bawah arahan Zenimax, namun dalam beberapa tahun terakhir, sang developer veteran ini lebih mengambil peran “di balik layar” ketimbang menjadi sutradara. Sejak pengembangan The Evil Within 2, Mikami lebih berperan sebagai produser dan hal tersebut juga terjadi pada proyek terbaru studionya – Ghostwire: Tokyo.

Meskipun perannya yang tidak sepenting dulu dalam beberapa tahun terakhir, ia ungkapkan bahwa dirinya belum kehabisan ide. Lewat wawancara bersama Variety, Mikami jelaskan bahwa dia masih miliki banyak ide baru dan ingin perluas jangkauannya untuk tidak sekedar horor game, ia ingin telusuri genre game lain seperti puzzle dan RPG.

Sayangnya ia ragu dapat merealisasikan semua ide tersebut menjadi produk. Usianya yang kini telah 55 tahun membuatnya ingin lebih selektif akan yang mana yang akan dijadikan proyek game selanjutnya.

“Saya sudah tua, maka lebih menjadi masalah seberapa banyak energi yang saya miliki nantinya,” ucap Shinji Mikami.


Pada wawancara yang sama juga ia ungkapkan bahwa ia mungkin akan kembali menjadi sutradara setidaknya untuk satu proyek besar. Namun satu syaratnya ialah proyek tersebut harus benar-benar sesuai visinya dan ia memegang penuh kontrol pengembangan game.

“Harapan saya adala kalau saya diberi kesempatan untuk membuat game dari awal hingga akhir yang benar-benar sesuai visi saya, maka proyek itu benar-benar akan jadi proyek besar terakhir saya sebagai sutradara. Itu mungkin akan cocok menjadi ‘game terakhir yang saya sutradarai,”‘ jelas Mikami.

Kini ia masih sibuk dengan Ghostwire: Tokyo yang disebut sebagai game aksi dengan elemen horor budaya Jepang. Game ini direncanakan rilis tahun depan untuk PS5 dan PC, meski Zenimax telah diakuisisi Microsoft, kontrak bersama Sony akan tetap berlangsung.


Exit mobile version