Kreator Slime Rancher Ungkap Bahwa Kerja Lembur Tidak Selalu Jadi Kunci Kesuksesan

Slime Rancher

Kamu mungkin tidak asing dengan istilah kerja lembur bagai kuda yang dipopulerkan oleh sebuah iklan menjelang hari raya Idulfitri tahun 2018 lalu. Kerja lembur mudahnya dipahami sebagai pekerjaan yang dilakukan diluar jam kerja, dan biasanya dilakukan karena target deadline yang semakin mendekat.

Kamu mungkin juga mengenal istilah The Power of Kepepet, dimana istilah tersebut mengacu kepada produktivitas yang meningkat dikala tenggang waktu sebuah pekerjaan sudah semakin dekat. Kamu pasti juga pernah mengalaminya, seperti tugas kuliah ataupun tugas sekolah yang baru kamu kerjakan H-1 misalnya, dimana muncul perasaan khawatir bahkan takut, kemudian memunculkan rasa nekat untuk menyelesaikan tugas tersebut pada waktunya.

Tidak jarang juga ide-ide cemerlang baru muncul disaat-saat kepepet tersebut.

Budaya kepepet ini juga sering terjadi pada industri video game. Kamu mungkin mengenalnya dengan istilah crunch time, dimana karyawan diminta untuk kerja lembur sampai target yang telah ditetapkan selesai, terlepas itu dipaksa atau tidak.

Walau memang kerja lembur dan power of kepepet menghasilkan pekerjaan yang seringkali nggak terduga, Nick Popovich selaku kreator dari game indie Slime Rancher agaknya kurang setuju dengan pola kerja tersebut. Hal ini diungkapkan Nick melalui akun twitternya yang membalas pernyataan sang pendiri perusahaan Tesla, Elon Musk.

https://twitter.com/NickPopovich/status/1068181716194316288

Seperti yang bisa kamu lihat diatas, Elon Musk menyatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat merubah dunia dengan bekerja 40 jam setiap minggunya (red). Cuitan tersebut kemudian dibalas oleh Nick yang menyatakan bahwa cukup 40 jam per minggunya, Nick dengan perusahaan besutannya – Monomi Park – tetap dapat menghasilkan game Slime Rancher yang kini menjadi salah satu game dengan review overwhelmingly positive di Steam. Nick juga menambahkan bahwa selalu ada jalan lain untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Dilansir dari Waypoint, Nick lebih lanjut menjelaskan pendapatnya terhadap budaya kepepet dan kerja lembur tersebut, dimana ia percaya bahwa hidup yang teratur dan sehat menjadi salah satu kunci kesuksesan. Para karyawannya pun sangat jarang diminta untuk kerja lembur, dan bahkan saat ada yang meminta lembur, Nick menyuruhnya untuk pulang.

Semakin banyak pemain yang berpikir bahwa tidak apa developer menderita asalkan sebuah game selesai tepat waktu, hal tersebut lah yang juga semakin tidak memanusiakan kita.

—Nick Popovich



Banyak perusahaan yang juga memberikan uang tambahan bila melakukan kerja lembur, dan tidak sedikit juga yang melarang kerja lembur jika tidak disertai dengan surat izin lembur. Memang tujuannya baik agar sebuah pekerjaan cepat selesa, namun dilain hal, apa yang dikemukakan Nick tentang hidup yang seimbang antara pekerjaan dan kehidupan diluar pekerjaan juga cukup penting.

Nah, apakah kamu setuju dengan pernyataan Nick tersebut? Atau justru kamu merupakan bagian dari Anti Lembur Lembur Klub? Yuk, diskusikan aja langsung di kolom komentar.


Baca juga informasi menarik lainnya terkait game Indie atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto.

Exit mobile version