Beliau juga janjikan tentang “Regional Pricing” ?
Sergei Galyonkin, dengan membagikan postingan tweet dari SteamSpy nampak sangat begitu menyambut baik langkah Valve dalam memberlakukan kebijakan baru mengenai kemauan Steam dalam memberi potongan pajak yang lebih sedikit kepada para developer yang berhasil memasarkan gamenya kepada para konsumen. Namun di saat yang bersamaan, ia sebenarnya juga merasa kasihan ketika melihat jatah istimewa tersebut rupanya hanya diberikan khusus untuk para developer game yang mampu memasarkan gamenya secara lebih laris dengan rentang jumlah keuntungan tertentu.
I am happy Valve is moving in the right direction and lowering their split on Steam. Charging 30% for software distribution on open platforms in 2018 is ridiculous. https://t.co/1pMsCyPPkf
— Sergey Galyonkin (@galyonkin) 1 Desember 2018
Dimana seperti pada pemberitaan kami sebelumnya, Steam hanya mau untuk memberikan potongan jatah wajib setor 5% dan 10% lebih murah kepada para developer yang mampu melariskan game mereka di angka $10 juta dan $50 juta. Hal ini akhirnya menimbulkan semacam isu-isu miring bahwa Steam ternyata masih pilih kasih dalam memperlakukan para developer, khususnya untuk developer indie yang pastinya tidak mampu meraih keuntungan sebesar itu. Belum ditambah dengan isu munculnya bug dari sistem pencarian game yang sudah membuat sebagian penjualan game mereka menurun drastis sejak bulan Oktober kemarin.
Sergei yang merasa simpatik, ingin mencoba mendinginkan kepalanya sambil mengharapkan yang terbaik bagi para developer yang selama ini merasa dirugikan oleh kebijakan anyar Valve tersebut. Dan ia pun juga sama sekali tidak sabar untuk mengumumkan suatu kejutan bagi mereka dan Valve di tanggal 4 Desember kemarin.
Here is a thing I’ve been working on for the past several years 🙂 Extremely happy we’re finally announcing it!https://t.co/O0bVaiKdOH
— Sergey Galyonkin (@galyonkin) 4 Desember 2018
Ternyata, ia adalah orang yang selama ini mendirikan sekaligus ikut mengembangkan platform distribusi game digital terbaru Epic Games, yaitu Epic Games Store. Dengan mengaku sudah merencanakan hal ini dalam beberapa tahun ke belakang, Sergei menjanjikan bahwa Epic Games Store akan menjadi platform pemasaran game yang sangat begitu pro untuk kepentingan para developer-developer dalam skala menengah ke bawah.
Karena aturan jatah bagi hasil yang diterapkan jauh lebih menggiurkan dari apa yang sudah dilakukan oleh Valve lewat platform Steam, yakni dengan rasio pembagian 88% untuk developer dan 12 % sisanya untuk pihak Epic Games selaku pemilik platform tanpa embel-embel syarat apapun. Lalu aturan penyisihan royalti untuk para developer yang menggunakan Unreal Engine dalam membuat gamenya pun juga langsung dihapuskan ketika para developer mau untuk memasarkan game mereka di Epic Games Store.
Namun, tahukah kamu background dari Sergei Galyonkin ini sebenarnya siapa, terlepas bahwa kamu tahu bahwa ia adalah orang yang dipekerjakan oleh developer dari game Fortnite tersebut ? Jika kamu sudah curiga mengenai bisa-bisanya ia membagikan cuitan SteamSpy yang belakangan sudah lama non-aktif akibat ditegakkannya aturan tentang GDPR (General Data Protection), dia memang adalah orang yang nyatanya selalu memperhatikan, menganalisa dan merumuskan gerak-gerik data game-game Steam beserta dengan tren industri game di situs SteamSpy.
Atau dengan kata lain, beliau adalah kreator dari SteamSpy itu sendiri yang sekaligus juga merangkap sebagai sang director of publishing strategy di Epic Games. Meski tergolong mengejutkan karena minimnya publikasi, hubungan keterikatan Sergei dengan Epic Games memang sudah lama berjalan sejak tahun 2017 lalu. Kembali lagi mengenai Epic Games Store, dalam lanjutan tweetnya, ia membeberkan suatu hal penting yang semakin menandakan bahwa Epic Games ini betul-betul serius untuk menyaingi Steam dan toko-toko game digital ternama lain dalam mendistribusikan game-game digital.
We will support regional pricing. We will start with eight currencies and will add more later.
— Sergey Galyonkin (@galyonkin) 4 Desember 2018
Akan diimplementasikannya sistem “Regional Pricing” secara bertahap rupanya juga menjadi satu agenda penting bagi Sergei dan Epic Games demi mendukung tersedianya game-game dengan harga yang sesuai untuk para gamer di belahan penjuru dunia. Meski tidak dijelaskan apakah mereka pasti akan mensupport dukungan mata uang Rupiah di negara kita beserta dengan standar pemberian label harga yang lebih terjangkau, Epic Games sendiri akan mencoba memulainya terlebih dahulu dari 8 jenis mata uang pertama, dan bersiap untuk menambahkannya lagi di masa yang akan datang. Peluang bagi kalian untuk melihat harga game dalam satuan Rupiah yang cukup bersaing di Steam sepertinya cukup terbuka lebar di sini.
Dari hal-hal tersebut, kira-kira bagaimana menurutmu ? Merasa semakin optimis ataupun pesimiskah kalian dengan masa depan Epic Games Store untuk bersaing dengan berbagai platform penjualan game yang sudah lama populer lainnya ?
Jangan lupa untuk membaca informasi lain terkait Steam, dan Epic Games, lalu tak ketinggalan dengan cerita-cerita menarik seputar video game dari saya, Ido Limando.