Pro Evolution Soccer 2020 versi Cina umumkan akan segera menghilangkan Mesut Özil dari game usai kritikannya tersebar luas di sosial media. Özil keluarkan suaranya akan dugaan penganiayaan yang dilakukan pemerintah Cina terhadap kaum minoritas Muslim Uigur. Sebagaimana ditranslasikan oleh The Guardian, Özil menuliskan sebagai berikut: “[Di Cina] Quran dibakar, masjid ditutup, sekolah islam dan madrasah dilarang, ulama religius dibunuh satu persatu. Terlepas semua itu, muslim masih diam”
#Hay?rl?CumalarDo?uTürkistan ?? pic.twitter.com/dJgeK4KSIk
— Mesut Özil (@M10) December 13, 2019
Komentar kritis dari Özil ini cukup untuk membuat penggemar Arsenal di Cina marah. Tak hanya mereka balasan komentar negatif terhadap Özil dan tim serta aksi membakar jersey, siaran pertandingan selanjutnya terpaksa dibatalkan. Respon negatif besar-besaran terhadap sang pemain asal Jerman berdarah Turki itu pada akhirnya beralih ke ajang video game, NetEase yang berperan sebagai publisher game memutuskan untuk menghapus Özil dari seluruh edisi PES yang tersedia di cina. Bagi mereka, komentar dari Özil telah “menyakiti fans di Cina dan melanggar semangat olarahga yang dikenal cinta damai. Kami tidak mengerti, tidak menerima, dan tidak memaafkan ini.”
Arsenal, yang ikut tercampuri oleh kontroversi yang dibuat oleh salah satu pemainnya ini terpaksa mengeluarkan respon apabila mereka merupakan tim yang anti-politik dan pandangan pribadi pemain mereka bukanlah representasi dari tim mereka secara keseluruhan.
Juru bicara kementrian luar negeri Cina, Geng Shuang, ikut membalas komentar dari pemain berumur 31 tahun tersebut dengan menyebut Özil termakan isu palsu. Dirinya menyatakan sebagai berikut: “Saya tidak tahu apakah Tn. Özil pernah berada di Xinjiang secara langsung atau tidak tetapi dia benar-benar telah ditipu oleh berita palsu dan pernyataan palsu yang telah mempengaruhi keputusannya. Kami juga dengan senang hati mengajak Özil datang ke Xinjiang jika punya kesempatan, untuk berjalan dan melihat-lihat, selama ia masih punya hati nurani, masih bisa membedakan yang benar dari yang salah dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip objektivitas dan keadilan, ia akan melihat Xinjiang yang berbeda.”
Di luar dari versi Cina, menjunjung tinggi prinsip-prinsip objektivitas dan keadilan, ia akan melihat Xinjiang yang berbeda masih ada di seluruh versi lain PES 2020. Game pesaing mereka – FIFA 20 – tampaknya juga tidak munculkan sinyal akan melakukan aksi serupa, setidaknya untuk versi Cina dari game.
Baca pula informasi lain terkait PES 2020, beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.