Kumpulan Referensi Jojo’s Bizarre Adventure yang Kamu Mungkin Tak Sadar Ada di Game Favoritmu

jojo reference

Jojo’s Bizzare Adventure merupakan salah satu manga terpopuler di Jepang. Kepopuleran dari petualangan aneh Joestar dan para turunannya ini baru tersebar luas di seluruh dunia ketika manga karya Hirohiko Araki ini diadaptasi menjadi anime oleh David Production mulai dari tahun 2012 hingga sekarang.

Apabila kamu sering bermain internet, hampir mustahil untuk tidak melihat setidaknya satu lelucon “referensi jojo” tampil di beranda sosial media yang kamu telusuri. Artsyle begitu flamboyan tetapi di waktu yang sama juga jantan serta aksi yang terlalu over-the-top membuat Jojo’s Bizzare Adventure miliki gaya yang unik dan sulit untuk dibandingkan dengan manga maupun anime lain yang ada saat ini. Dengan gaya unik serta popularitas yang semakin naik daun, maka tergolong wajar apabila semakin sering manga/anime ini direferensikan mau itu dalam anime lainnya atau bahkan media lain seperti video game.

Pada kesempatan kali ini, kami mencoba urutkan berbagai referensi Jojo yang mungkin bahkan kamu tak sadar ada di game favoritmu. Tanpa panjang lebar lagi, mari kita lihat saja langsung:


Yakuza 0

Pada Yakuza 0, salah satu yang dihadapi Goro Majima ialah Jo Amon. Ketika kamu selesai kalahkan ia, maka Goro akan bertanya-tanya apa masalah si pria Jo ini hingga harus berkelahi dengannya. Baginya perkelahian dengannya menjadi momen yang sangat “bizarre”.


Dark Souls –

Pada Dark Souls 2, salah satu bos yang akan kamu hadapi ialah Executioner’s Chariot. Meskipun secara desain bos ini tidaklah terinspirasi dari karakter Jojo apapun, referensi Jojo datang dari nama bos itu sendiri. Pada saat From Software merilis Network Test dari game, bos ini sempat dinamai sebagai ‘Silver Chariot’ yang merupakan nama Stand dari Jean Pierre Polnareff.

Tak cukup sampai disini, referensi Jojo lainnya datang di Dark Souls. Salah satu boss bernama High Lord Wornir terlihat mengambil banyak inspirasi dari salah satu Stand antagonis yaitu Justice milik Enya Geil yang hadir di part 3. Tak hanya dari desain wujud, tetapi salah satu kemampuan dari High Lord Wornir ialah mengeluarkan kabut yang dapat membunuh pemain, kurang lebih sama dengan kemampuan dari Justice yang berbasis akan kabut.


Bayonetta

Salah satu serangan yang dapat dilakukan oleh Bayonetta ialah mengeluarkan The Little Devils pada pistolnya. Ini merupakan referensi langsung dari Hideki Kamiya terhadap Sex Pistols milik Mista di part 5. Sama seperti Stand itu sendiri, kelima iblis dari The Little Devils disebut-sebut miliki sifatnya masing-masing dan kelihangan satu angka diantara mereka. Apabila Mista menganggap angka 4 sebagai angka sial, Bayonetta justru menganggap angka 2 sebagai demikian.


Castlevania

Ada banyak referensi Jojo di game Konami satu ini, maka akan saya ringkas:


Danganronpa

Ada banyak referensi di game ini dan hampir sulit untuk menjelaskannya tanpa spoiler. Maka dari itu saya akan perlihatkan sekilas beberapa yang mungkin tidak kamu sadari.

Crazy Diamond merupakan referensi stand milik Josuke Higashikata di part 4
Salah satu pose dari Dio Brando di Part 1 dan Part 3
Desain yang mirip dengan Stand Heaven’s Door milik Rohan Kishibe di Part 4

Devil May Cry

Salah satu desain musuh mengambil inspirasi dari bentuk Stone Mask yang ada di part 1.


Street Fighter

Banyak roster petarung di game ini mengambil inspirasi dari kumpulan karakter Jojo. Berikut ringkasan cepatnya:

Juri dan Jolyne Kujo dari part 6
Rose dan Lisa Lisa dari part 2
Guile dengan Stroheim dari part 2 dan Polnareff dari part 3

Masih banyak lagi referensi Jojo di game ini yang apabila dibahas satu-satu dapat memakan satu halaman penuh. Uniknya ialah Capcom juga sempat kembangkan game fighting berbasis Jojo untuk arcade di tahun 1998.


Terraria

Pada game yang banyak dianggap sebagai versi 2D Minecraft ini, pemain dapat menemukan armor bernama “Stardust Guardian” yang apabila dipakai akan mengerluarkan sosok pelindung yang dapat memukul cepat. Ini tentunya merupakan referensi dari Star Platinum dari Jotaro Kujo di part 3.


Team Fortress 2 

Berbeda dengan sebelumnya, referensi Jojo di game FPS racikan Valve ini datang dari item buatan komunitas. Meskipun demikian, referensi Jojo tetaplah referensi ketika sudah masuk kedalam game. Referensi yang dimaksud datang pada item kosmetik topi serta jaket karakter Heavy yang miliki ciri khas yang mirip dengan apa yang dipakai oleh Jotaro Joestar. Tak hanya itu, War Paint dengan nama Skull Study terlihat terinspirasi dari motif dasi yang dipakai oleh antagonis Part 4 – Yoshikage Kira.


Undetale

Salah satu mini boss yang akan kamu temui di game indie ini ialah Mad Dummy, dan pada fase akhir pertarungan, ia akan melemparkan pisau sambil meneriakkan “Futile” berkali-kali. Hal ini serupa dengan adegan Dio melempar pisau kearah Jotaro sambil meneriakkan “Muda” yang dimana sama seperti “Futile”, keduanya berarti “tidak berguna” atau “sia-sia”.


Persona 5

Pada sesi sekolah di Persona 5, ada saat guru bertanya “Apa nama fenomena dimana jarum jam seakan berhenti bergerak?” Salah satu jawaban yang bisa kamu pilih ialah “The World. Ini merupakan referensi dari kekuatan Stand milik Dio – The World atau Za Warudo yang dimana dia dapat menghentikan waktu selama beberapa detik. Selain itu, kemampuan Persona pada dasarnya sama seperti Stand, jadi ya… keseluruhan game bisa dibilang referensi Jojo.


Dota 2

Game Valve satu ini juga miliki referensi Jojo yang datang dari item kosmetik buatan komunitas, atau lebih tepatnya pada loading screen salah satu set item milik Phantom Assasin. Pose yang dilakukan Phantom Assasin pada loading screen ini milik dengan pose khas yang dilakukan oleh karakter Caesar di Part 2.

Diluar dari konten komunitas ini, salah satu konten dari game ini sendiri yang mungkin saja merupakan referensi Jojo ialah animasi yang digerakkan oleh Faceless Void saat melakukan skill ultimate-nya “Chronosphere”. Animasi yang dilakukannya kurang lebih mirip dengan salah satu pose yang dilakukan Dio, karakter yang dikenal akan kemampuan menghentikan waktunya.


Tekken series

Beberapa referensi dapat ditemukan di franchise satu ini dan telah dikonfirmasi oleh sang sutradara game Katsuhiro Harada. Sebaga pembuka, gaya rambut yang dimiliki Paul Phoenix mengambil inspirasi dari gaya rambut Polnareff.

Kekuatan “devil” yang dimiliki Kazuya di game pertama miliki penampilan yang terinspirasi berat dari Star Platinum milik Jotaro.

Sarung tangan yang dipakai oleh Kazuya sendiri terlihat mirip dengan sarung tangan yang dimiliki Star Platinum.

Dan yang terbaru ditambahkan pada seri baru franchise ialah keberadaan pose Dio pada karakter Claudio Serafino.


Skullgirls

Satu lagi game fighting yang mengambil banyak inspirasi dari Jojo, kali ini datang dari sebuah game indie berjudul Skullgirls. Secara singkatnya, berikut referensi yang hadir di game ini.

Valentine dan Peacock miliki referensi karakter Dio pada gerakan spesial mereka. Valentine dapat menghentikan waktu sambil melempar pisau sedangkan Peacock miliki kemampuan menimpa lawan dengan mobil roller compactor atau road roller.

Karakter DLC Big Band miliki penampilan yang kurang lebih mirip dengan karakter Jotaro khususnya ketika warna pallete diganti menjadi biru tua-ungu yang merupakan warna khas karakternya di manga.

Satu lagi karakter DLC di game bernama Eliza miliki opsi untuk mengubah warna bajunya menjadi kuning-ungu yang terlihat seperti kostum yang Dio pakai selama cerita Part 3.


Bloodstained: Rituals of the Night

Dibuat oleh orang yang sama dengan Castlevania, Bloodstained hadir dengan kumpulan referensi Jojo tersendiri. Yang paling awal akan kamu temukan ialah topeng batu yang miliki kemiripan dengan topeng yang menjadi sumber konflik di Part 1 dan Part 2.

Pada fase late game, kamu dapat menemui NPC yang dimana dapat memberikanmu shard “Stand Still”. Shard ini dapat membuatmu menghentikan waktu lengkap dengan efek warna negatif dari adaptasi OVA serta suara khas yang sering muncul pada stand “The World” milik Dio.

Exit mobile version