Kurangi Fokus di AAA, Ubisoft Mau Perbanyak Produksi Game Mobile dan Free to Play

Ubisoft mobile dan free to play

Sudah bukan rahasia lagi bila game mobile dan free to play kini telah muncul sebagai suatu pangsa yang besar sekaligus potensial. Dengan iming-iming untuk menjangkau limitasi dari sejumlah gamer yang tidak memiliki suatu akses bermain tertentu maupun dana membeli sebuah game, arah bisnis seperti ini memang seringkali diakrabi oleh sejumlah pihak-pihak industri game. Tidak hanya dari pihak yang dikenal lebih spesialis saja, beberapa perusahaan yang biasa memproduksi game AAA pun tak ayal juga siap memberi lirikan.

Salah satunya dari developer pencipta Assassin’s Creed dan Rainbow Six seperti Ubisoft. Baru-baru ini, perusahaan game AAA asal Perancis tersebut dalam laporan telekonferensi teranyarnya kepada pihak investor telah memberitahukan rencana bisnis yang dirasa cukup penting bagi mereka.

Dilansir melalui pemberitaan IGN, sang CFO Ubisoft Frederick Duguet sebelumnya telah memastikan bahwa Ubisoft masih tetap giat dalam memproduksikan proyek game AAA. Namun, dengan jumlah yang tidak akan lagi bertambah dari yang sudah ditetapkan, yakni sekitar 3 atau 4 game setidaknya sampai pada laporan fiskal di 2022.

Dari hal itu pun, Duguet menambahkan bila tim mereka secara perlahan akan mengubah fokus bisnisnya yang terlalu bergantung pada perilisan game AAA. Dimana dari yang sepenuhnya untuk AAA menjadi sebuah gabungan yang bisa saling menguatkan antara game AAA baru, game yang sudah mereka rilis, serta kumpulan katalog game baru yang bernadakan free to play maupun  tambahan pengalaman lain yang bisa didapat secara premium.

Secara lebih lanjut, Ubisoft ingin memposisikan kumpulan proyek game free to play tersebut untuk bisa sejajar dengan game AAA yang biasa mereka produksikan. Khususnya, melalui kerja sama yang saat ini tengah berjalan dengan pihak Tencent demi mengembangkan proyek game Assassin’s Creed untuk mobile yang rencananya akan dipasarkan di negeri Cina. Dan kebetulan, sektor game Mobile berhasil menyumbang keuntungan sebesar 9% bagi Ubisoft. Sehingga hal itu tentu ingin mereka tingkatkan lagi dalam periode-periode berikutnya.

Sementara di ranah game AAA, Ubisoft sendiri diketahui tetap masih cukup banyak menyimpan proyek game-game baru. Hampir semuanya belum memiliki tanggal rilis yang pasti dan malah tertunda. Sebut saja Rainbow Six Quarantine yang mungkin namanya akan diganti, Prince of Persia Remake, Far Cry 6, Skull & Bones, Beyond Good and Evil hingga game Avatar (dari James Cameron) yang diekspektasikan rilis di 2022.

Sementara dalam pengalamannya terjun ke kancah Free to Play, Ubisoft sempat merilis adanya suatu game Battle Royale berjudul Hyper Scape. Sayangnya, perilisan game tersebut kurang begitu mendapatkan resepsi yang baik. Apalagi berkat banyaknya feedback yang disampaikan, game ini sudah terlampau dianggap kalah saing dengan game-game BR yang sudah lebih dulu ada.

Sehingga cukup menarik untuk menantikan bagaimana Ubisoft bisa belajar dari Hyper Scape apabila mereka benar-benar ingin sukses dalam memasarkan game-game free to play maupun mobile.

Sumber: IGN


Baca pula informasi lain terkait Ubisoft, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

 

 

 

 

Exit mobile version