Kuroky: Saya Incar Juara The International Untuk Jadi yang Terbaik, Bukan Uang

Kuro Salehi Takhasomi atau lebih sering dikenal sebagai ‘Kuroky’ adalah sosok yang pasti dikenal oleh penggemar setia DOTA 2. Sebelum menjadi kapten dari Team Liquid, dia adalah mantan dari 2 tim besar yaitu Team Secret dan Natus Vincere. Sepanjang karirnya sebagai pemain profesional, cita-citanya hanya satu yaitu menjadi juara The International dan melihat namanya terpampang di Aegis. Dengan usaha, rekan tim luar biasa dan kepemimpinannya sebagai kapten tim, dia berhasil capai cita-citanya tersebut tahun ini.

Kuroky menuliskan sebuah blog di website The Players Tribune pada hari ini. Blog ini berisikan curhatannya saat di The International dan perasaannya saat berhasil juarai turnamen bergengsi tersebut.

Saat berhasil cetak 13-3 di group stage, Kuroky dan timnya sangat percaya diri pada TI tahun ini. Mereka difavoritkan oleh banyak fans dan komentator atas penampilan gemilang mereka saat group stage. Tapi percaya diri tersebut langsung anjlok setelah mereka kalah di pertandingan pertama bersama tim IG 2-0.

Kekalahan ini bukan kekalahan biasa bagi Kuroky, dia bisa rasakan timnya tampil begitu gugup dan tak siap untuk tampil di main event The International 7 yang ditonton jutaan orang. Sebagai kapten tim, dia tampil tegas untuk berikan motivasi kepada timnya. Kuroky dikenal sebagai orang dengan nada bicara yang halus, tapi apabila dia sudah “teriak” maka timnya tahu jika saatnya untuk serius.

Sebagai yang paling berpengalaman di The International, Kuroky tahu rasanya gugup dan stress di turnamen besar ini khususnya pada GH yang baru kali ini meninjakkan kakinya ke The International. Dia mengatakan kepada timnya “Teman-teman, dengarkan, saya sudah tersingkir di turnamen ini 6 kali. Saya tak takut lagi kalah, hal yang sama untuk kalian juga. Kita telah sering bertanding di banyak turnamen, anggap saja ini turnamen kecil biasa.” Diluar dari ungkap tersebut, Kuroky juga selalu ingatkan timnya untuk “jangan pentingkan menang” tetapi tampilah dengan baik dan tetap bermain untuk senang-senang.

Pemberian mindset “jangan takut kalah” dari Kuroky ini entah bagaimana bisa bangkitkan kembali semangat tim. Setelah kalah dari IG, Team Liquid tampil mengagumkan di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Mereka berhasil kalahkan satu persatu tim musuh dan saat bertemu dengan Newbee di Grand Final, mereka kalahkan tim raksasa Cina tersebut dengan skor bersih 3-0.

Kuroky hanya bisa menangis terharu setelah kemenangan tersebut. Dia ungkap dirinya bukan tipe orang cengeng, tapi dia tak sanggup untuk menahannya. 7 tahun perjuangan, dan akhirnya dia bisa memegang Aegis. Uang mungkin jadi salah satu aspek yang membuat para pemain pro DOTA 2 mengejar posisi juara turnamen ini tapi Kuroky hanya pentingkan penghargaan “menjadi yang terbaik”.

“Akhirnya, kami jadi juara The International, dan tentu saja, $10 juta lebih kaya dari sebelumnya. Banyak orang mengatakan jika saya kini adalah pemain terkaya sepanjang masa. Baguslah kalau begitu, jadi saya kini punya sesuatu untuk menghidupi diri saya, tetapi itu bukan alasan kenapa saya bermain game. Keistimewaan menjadi yang terbaik adalah yang hal yang saya incar – tak ada jumlah uang yang bisa melebihi rasa kepuasan tersebut.”

Perjalanan 7 tahun Kuroky terbayar impas sudah. Dedikasinya untuk terus mencari strategi baru, mengetahui cara bermain musuh dan komposisi meta baru kini membawakan hasil manis. Hanya satu masalah sekarang: Apa selanjutnya?

Juarai TI sudah jadi tujuan karirnya, tetapi dengan telah tercapainya tujuan tersebut, dia tak tahu harus lakukan apa sekarang. “Kamu berkerja keras untuk satu hal, dan setelah kamu berhasil, semuanya berakhir begitu saja,” tulis Kuroky. Dia tak pernah terpikir akan berhasil capai impian tersebut dan belum punya rencana apa selanjutnya.

Kuroky dan rekan timnya merasa hal yang serupa. Dan melihat juara The International tahun ini adalah cita-cita terbesar yang dapat kamu gapai di pro scene DOTA 2, hanya ada satu misi baru untuk mereka: Menangkan TI selanjutnya. Kuroky terasa terhormat menjadi kapten sebuah tim yang luar biasa, dan dia tak sabar untuk hadapi apapun di kedepannya bersama tim yang sama.

Kuroky menutup tulisannya dengan “Memenangnkan The International luar biasa. Saya tahu betapa luar biasanya hal tersebut. Namun menang dengan orang-orang ini – Itulah yang membuat benar-benar spesial.”

Source: The Players Tribune

Exit mobile version