Langgar Hak Cipta Lagu Duke Nukem, Valve dan Dev. Borderlands Dapat Gugatan Hukum

borderlands steam

Ya, Steam juga ikut terseret

Meski sama sekali tidak mempunyai hubungan yang khusus diantara keduanya, baik Valve maupun developer Borderlands (Gearbox Software) kini nampak sedang sama-sama dipusingkan oleh satu masalah yang cukup berkaitan. Dimana hal itu bermula saat Gearbox resmi merilis game Duke Nukem 3D: 20th Anniversary World Tour di Steam pada tahun 2016 silam.

Dilansir melalui halaman Bloomberg, Bobby Prince selaku komposer dari game Duke Nukem 3D resmi telah mengajukan tuntunan hukum kepada pihak Gearbox. Alasannya sendiri nampak cukup serius. Dimana mereka dituduh masih belum membayar kesepakatan royalti kepada pihak Prince atas lagu-lagu yang terdapat di dalam game Duke Nukem edisi khusus tersebut. Gearbox pun akhirnya dianggap telah melanggar kontrak yang sudah sejak tahun 2010 silam Prince teken bersama dengan Apogee Software (pemilik IP Duke Nukem sebelumnya).

Di sana disebutkan bahwa “Apogee punya hak khusus untuk menggunakan lagu ciptaan Bobby Prince di dalam game Duke Nukem 3D, namun dengan kewajiban untuk membayar sejumlah royalti senilai $1 per unit yang berhasil dijual”.

Sementara Gearbox yang kebetulan pada saat itu sukses membeli hak pendistribusian dari game Duke Nukem, dituding telah menggunakan lagu milik Prince tanpa izin saat merilis game Duke Nukem 3D edisi 20th Anniversary World Tour. Pihak Prince sendiri punya landasan yang cukup kuat bahwa file elektronik di dalam lagunya berisikan text yang menunjukan kepemilikan penuh Prince terhadap lagu tersebut (hak cipta).

Prince sebelumnya sempat mencoba melakukan langkah damai dengan mengontak CEO Gearbox, Randy Pitchford agar mau memberikan dirinya Royalti atau minimal mencabut keberadaan lagu miliknya di dalam game. Hanya saja, Gearbox justru malah tidak mau bersikap kooperatif.

Gamenya yang rilis di Steam

Selain Gearbox, Valve pun dilaporkan juga ikut terseret ke dalam lingkar permasalahan. Dimana Valve kabarnya telah menolak mentah-mentah permintaan Prince untuk menghapus keberadaan game Duke Nukem yang bermasalah itu di Steam. Sehingga pihak Prince akhirnya resmi menuntut perusahaan milik Gaben tersebut karena mereka dianggap sengaja membiarkan terjadinya pelanggaran hak cipta yang sudah dilindungi oleh undang-undang DMCA (Digital Millennium Copyright Act).

Baik Valve maupun Gearbox, keduanya resmi diberi waktu selambat-lambatnya 3 minggu untuk merespon tuntutan hukum yang diajukan oleh pihak kuasa hukum Bobby Prince.

Sumber: Bloomberg via PC gamer


Baca pula informasi menarik lain seputar dunia video game dari saya Ido Limando.

 

Exit mobile version