Game dengan Konten AI di Steam – Sejak kecerdasan buatan atau AI (artificial intelligence) menjadi populer di akhir tahun 2022 lalu karena ChatGPT, beberapa posisi pekerjaan mulai diancam mulai dari penulis hingga artis.
Tak hanya dapat membuat tulisan, AI saat ini dapat membuat konten gambar hanya dengan modal command prompt, hal ini tentunya mengundang kontroversi di komunitas seni digital khususnya melihat AI tak dapat menciptakan sesuatu secara “kreatif”, melainkan menggunakan data yang sudah ada yang bisa datang dari mana saja.
Penggunaan AI mulai merambah ke produksi game dengan pasar indie khususnya di Steam mulai dibanjiri dengan game shovelware dengan aset buatan AI. Valve menolak keras hal tersebut dan sempat memberantas banyak game beberapa hari lalu.
Adanya Game dengan Konten AI di Steam Tidak Boleh Dirilis
Salah seorang developer curhatkan game buatannya terus-terusan ditolak oleh Valve rilis di Steam karena terdeteksi menggunakan aset buatan AI. Dia menjelaskan bahwa beberapa game dulu sempat bisa dirilis dengan beberapa aset AI, tetapi kini dilarang secara keseluruhan.
Menurut develoepr tersebut, Valve menolak penggunaan game dengan aset AI bukan karena tidak menyukai atau tidak setuju dengan metode tersebut, melainkan karena khawatir masalah hak cipta.
Itu karena kembali pada pernyataan sebelumnya, AI tak mampu membuat sesuatu, ia hanya mampu mereplika berdasarkan data-data yang telah diberikan kepadanya. Data yang digunakan besar kemungkinan aset dengan hak cipta.
“Setelah proses review, kami mengidentifikasi bahwa hak milik intelectual di [game yang ditolak] dimiliki oleh satu atau lebih pihak ketika. Lebih tepatnya, [game yang ditolak] memiliki aset seni buatan kecerdasan buatan yang bergantung pada material dengan hak cipta milik perusahaan pihak ketiga. Karena kepemilikan hukum dari seni buatan AI ini dipertanyakan, kami tidak dapat merilis game-mu karena semua hak milik dari data yang dipergunakan AI untuk ciptakan aset di game.”
Steam
Masih ingin game buatannya diterbitkan di Steam, developer di Reddit itu kemudian berkata bahwa ia membuat ulang aset yang dipermasalahkan. Memang basis dasarnya datang dari AI, tetapi telah dimodifikasi hingga terlihat seperti buatan sendiri. Hal tersebut belum cukup untuk mendapat restu dari Valve.
“Saya perbaiki sendiri sampai tidak ada lagi tanda-tanda dari AI, tetapi aplikasiku tetap ditandai mengandung konten buatan AI. Oleh karenanya, setelah proses pengajuan ulang, aplikasiku ditolak lagi.”
Respons Valve Terkait Game dengan Konten Buatan AI di Steam
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Valve bukannya tidak mau menerima perkembangan zaman dan tolak keberadaan AI sebagai pembantu dalam pengembangan game, tetapi mereka lebih permasalahkan data referensi yang dipakai oleh program AI tersebut.
Dalam wawancara bersama PC Gamer, Valve menjelaskan bahwa sebuah tangguh jawab dari developer untuk dapat memastikan game mereka miliki hak untuk dapat diterbitkan di Steam.
“Pengenalan AI terkadang dapat mempersulit developer memiliki hak cipta dalam pembuatan aset seperti gambar, teks, musik. Ada beberapa ketidakpastian secara hukum terkait data yang digunakan untuk melatih model AI tersebut.”
Steam
Kekhawatiran Valve ini masuk akal melihat perusahan seperti Getty melawan keras AI pembuat gambar dan bahkan menuntut hukum Stability AI karena diduga menggunakan 12 juta gambar milik mereka tanpa izin.
Apabila Valve tidak teliti akan game yang masuk ke dalam toko digital mereka dan sejumlah game ternyata dituduh mencuri konten artis tertentu, perusahaan dapat terjerat dalam kasus hukum yang di mana mereka tak mau terlibat.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang Steam beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com