Lost Saga – Bicara tentang game warnet yang digandrungi oleh penghuni warnet. Tak bisa dipungkiri bahwa Point Blank yang di-publish oleh Gemscool dulunya menjadi primadona di warnet manapun dan seakan-akan harus wajib ada di setiap PC.
Namun, siapa sangka bahwa Lost Saga yang menjadi saudara satu ibu dari Point Blank, game fighting besutan developer asal Korea Selatan bernama IO Entertainment menjadi runner-up sebagai game yang populer di warnet.
Banyak sekali fitur fitur yang menjadikan Lost saga menyandang indentitas sendiri untuk bersaing dengan game lainnya seperti GetAmped. Berkat identitas ini akhirnya membuatnya menjadi primadona di kalangan gamers warnet.
Saya sendiri memainkan Lost Saga dari pertama kali gamenya membuka Closed Beta hingga tahun 2019 dimana saya sudah menyerah. Itu karena gameplaynya yang makin kental akan Microtransaction dan hero-hero unbalanced yang terus terusan dirilis tanpa balancing dari hero-hero yang sudah ada sebelumnya.
Nah, pada saya akan menjelaskan apa yang membuat Lost Saga begitu populer di warnet? Apa saja elemennya yang mungkin bisa ditiru developer dan publisher saat ini?
Daftar isi
Alasan Kenapa Lost Saga Menjadi Game Warnet yang Populer
Inilah alasan kenapa Lost Saga menjadi game yang populer di warnet!
Lost Saga Game Warnet dengan Ratusan Hero
Yep, ada ratusan dengan berbagai variasi desain dan gameplay hero yang bisa kamu coba di Lost Saga yang dibagi menjadi 5 role yaitu Melee, Ranged, Magic dan Special. Tiap role punya karakteristik unik yang selalu melekat dari rolenya.
Seperti mayoritas hero melee yang bisa dash serta dash attack, hero ranged yang bisa melakukan roll untuk menghindari serangan musuh dan high jump untuk jarak tembak yang lebih tinggi lagi, Atau tipe hero magic yang bisa melakukan double jump dan punya damage skill yang sangat besar.
Soal desain karakter, variasinya sangat banyak dari yang simpel hingga yang kompleks ada di Lost Saga. Mulai dari seorang Cowboy yang rupanya kita semua ketahui hingga hero-hero unik desain original mereka.Contohnya seperti Shadow Assassin, Death Knight, dan Iron Knight yang menjadi poster child gamenya.
Atau dari cerita cerita dongeng dan novel seperti Robin Hood, Captain Hook Hingga Peterpan dan Alice dari Alice in Wonderland pun ada. Tentunya dengan desain unik Lost Saga sendiri agar tidak dituding plagiat oleh Disney.
Namun, ratusan hero ini menjadi bumerang bagi Lost Saga kerena membuat developer IO Entertainment menjadi kewalahan dalam hal buff dan nerf hero-heronya. IO entertainment terbilang buruk dalam hal balancing yaitu dengan cara menghadirkan hero baru yang lebih kuat lagi dibandingkan hero op yang sudah ada .
Combat Design Lost Saga yang Unik
Combat mechanic Lost Saga menjadikan dirinya sangat berbeda daripada Smash Bros yang menyandang genre fighting platformer. Lost Saga sendiri memiliki combat mechanic apabila HP hero kita sudah dititik nol, maka yang menjadi HP kita selanjutnya adalah gear-gear yang kita pakai pembentuk seorang hero di gamenya. Gear ini dibagi menjadi 4 yaitu weapon, armor, helmet, dan accessories. Membuat hero yang kita pakai menjadi “telanjang” sebelum mati.
Apabila di mode Tawanan, mode yang menjadi standar esports Lost Saga pada zamannya, kita akan menjadi tawanan musuh terlebih dahulu setelah gears kita dipreteli. Memberikan kesempatan untuk anggota tim membebaskanmu dan kamu bisa memungut kembali gears hero untuk melakukan comeback.
Atau kalau lawanmu cukup tega, kamu bisa langsung dibunuh secara permanen dengan cara menceburkanmu ke jurang yang selalu ada di setiap map Lost Saga.
Belum lagi ada fitur swap hero yang terasa sangat fluid hingga kamu bisa melakukan combo yang sangat panjang dan kompleks dengan banyak hero. Atau kalian bisa memakai combo dua hero yang sederhana seperti contohnya combo dari dua hero Space Trooper dan Dark Shamman. Combo ini dulunya adalah combo toxic yang membuat kita mengeluarkan sumpah serapah ketika terjebak pada siklus combo yang terus berjalan.
Mau AFK? Mancing dulu di Plaza
Mungkin fitur ini lebih dinikmati oleh gamer rumahan seperti saya. Apabila kamu hendak meninggalkan PC kerena suatu urusan atau pekerjaan, kamu bisa membuat Plaza di Lost Saga dan memancing untuk mendapatkan item-item yang bisa kamu jual untuk mendapatkan Peso (mata uang Lost Saga). Plaza sendiri adalah variasi map yang biasa digunakan untuk battle, namun dibuat lebih besar agar bisa menampung player lebih banyak lagi hingga 32 player.
Plaza sendiri menjadi tempat ngobrol bagi sesama player, berbuat hal-hal konyol, atau menjadi tempat memancing dan relic hunting. Nah, relic hunting adalah satu cara juga selain memancing untuk mengais Peso dengan menggunankan relic hunting kit yang bisa kamu beli di Shop.
Faction War dan Ladder Match, Tempat Penggila Kompetitif Adu Mekanik
Faction war dan ladder match mungkin bisa kita samakan ranked match pada game esports saat ini. Untuk mengikuti Faction War tentunya kamu harus memilih Faction terlebih dahulu antara Orde atau Legiun.
Yah, sebenarnya kedua faction ini hanya sebatas pembagian tim biru dan tim merah saja, tidak ada perks atau benefit tertentu bila kamu join salah satunya. Kumpulkan faction point sebanyak mungkin agar di akhir season yang biasanya berdurasi 2 minggu kamu bisa mendapatkan segudang reward.
Lucunya, perbedaan faction ini menimbulkan kericuhan dan saling ejek diantara playernya. Lemparan ejekan ini mayoritas terjadi pada chat yell (chat global) dimana cacian dan hinaan dilemparkan dari kedua belah penganut faction ini.
Biasanya ejekannya berupa salah satu faction yang sering menggunakan cheat, cara mainnya noob, atau sekedar cacian ala bocah yang sering kamu dengar di Warnet. Untungnya adu mulut ini hanya terjadi didalam game saja tanpa harus diseret ke sosial media apalagi kehidupan nyata.
Bagi kamu yang gila combo panjang dan rumit seperti saya, ada mode 1vs1 ranked bernama Ladder Match dimana kamu bisa adu combo dan mekanik dengan player lain. Tentunya dengan placement rank nya sendiri yang dipisahkan dari faction. Gameplay 1vs1 yang saya rasa lebih intens daripada mode lainnya.
Sering Collab Bahkan Bersama Game yang Dipublish Gemscool
Kolaborasi bisa dibilang cukup mewah pada era kejayaan warnet dan Lost Saga sering melakukan kolaborasi. Kolaborasi tersebut sering memasukkan karakter ikonik dari game-game yang namanya sudah cukup populer.
Salah satunya seperti Kyo Kusanagi dan Iori Yagami dari King of Fighter, Jin Kisaragi dan Ragna dari Blazblue. Bahkan game terbitan Gemscool sendiri yaitu Tarantula dan Point Blank serta Kali dan Assassin dari Dragon Nest.
Buat kamu yang jiwa nasionalisnya tinggi, tenang saja, Lost Saga punya Gatot Kaca yang sempat menjadi hero overpower pada masanya. Ada juga hero pencak silat yang movement serta skill heronya didasari gerakan bela diri pencak silat. Pencak silat sendiri merupakan hero contest rancangan salah satu fan Indonesia yang dilombakan agar heronya bisa direalisasikan langsung ke gamenya oleh IO entertainment.
Gear Design, Mod Skin Legal yang Bisa Kalian Pamerkan Secara Publik
Bagi kalian penggila Mod skin, Lost Saga menghadirkan Item Gear Design dimana kalian bisa memodifikasi gear yang kalian miliki secara legal dan bisa dilihat oleh player lain. Meskipun kalian harus merogoh kocek agak dalam untuk membeli itemnya yang masuk kategori premium, namun tidak membendung kepopuleran dari Gear Design tersebut.
Berkat Gear Design, banyak player-player kreatif yang melakukan ajang ‘cosplay’ dengan membuat gear dan cosmetic hero mereka semirip mungkin dengan karakter dari anime maupun game lain.
Photo Mode yang Advanced Dizamannya
Photo Mode mungkin adalah fitur wajib bagi game-game terbaru sekarang. Terutama yang menawarkan grafik indah dengan resolusi tinggi. Lost Saga sudah memberikan fitur tersebut untuk mengambil pose-pose hero kalian yang keren.
Berikut beberapa screenshoots yang saya ambil melalui akun pribadi saya
Itulah alasan kenapa Lost Saga jadi primadona pada zamannya. Apakah kalian tiba-tiba merasa ingin bermain game Lost Saga untuk bernostalgia?
Baca berita terupdate Gamebrott terkait Lost Saga dan informasi menarik lainnya dari saya Ananda. For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com.