Gamebrott.com
  • Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
  • Android
  • iOS
  • PC
  • PS4
  • PS5
  • Switch
  • XBOX One
  • Xbox Series X
  • Genshin Impact
  • GTA
  • GB Live!
Gamebrott.com
  • Berita
  • TECH
  • G | LIST
  • Review
  • Tutorial
  • OPINI
  • Video
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • TopupNEW
No Result
View All Result
Gamebrott.com
No Result
View All Result

Malasnya Gamer untuk Jalan Hingga Membenci Genre “Walking Simulator”

Galih Kresnawan by Galih Kresnawan
3 Desember 2019
in OPINI, PC, PS 4, XBOX One
0
Cover

“Walking Simulator” membaca kata-kata ini saja sepertinya sudah membuat banyak gamer malas dan bosan untuk menengok game-game yang sengaja maupun tidak sengaja mendapat label ini. Padahal sebenarnya tidak ada yang salah dengan genre ini, karena secara harfiah maupun teknis pun sebenarnya hampir semua game yang dalam permainannya berjalan tentunya masuk ke dalam ranah Walking Simulator. Mau itu Death Stranding, Gone Home, Grand Theft Auto, maupun Call of Duty sekalipun.

Karena sejatinya mereka semua “berjalan” di dalam gamenya. Dan game memang mensimulasikan kamu untuk berjalan di dunia virtual, baik itu dengan literally berjalan menggunakan kaki, menggunakan alat, kendaraan, melayang, bahkan nge-blink sekalipun. Genrenya sendiri menjadi terasa negatif karena sugesti dari media-media game, para kritikus, dev. Game, dan tentunya para netijen dengan segala komentarnya yang melabeli game-game yang menitik-beratkan permainannya pada aktifitas berjalan tersebut sebagai walking simulator.

Daftar isi

  • Hujatan para netijen yang terbiasa dengan game kasual
  • Gamer yang ngakunya milenial tapi nyatanya kolot
  • JNE Simulator yang katanya overrated
  • Game mainstream gitu-gitu aja, tapi tetap aja dimainin

Hujatan para netijen yang terbiasa dengan game kasual

game menstrim

Parahnya, game-game walking simulator ini langsung dihujani dengan hujatan-hujatan bahkan dari mereka yang tidak mencoba gamenya dan hanya “ngekor” ke orang atau sosok yang mereka dengar atau baca pendapatnya. Akibatnya, efek berantai dari opini-opini bodong netijen yang seakan mencuci otak bahwa game-game yang mendapat predikat ini merupakan game yang membosankan, yang tidak seru, bikin ngantuk, tidak niat, atau bahkan tidak layak dimainkan.

Pendapat-pendapat tersebut memang datang dari berbagai generasi yang memang dicekoki dengan segala aksi dan kekerasan. Mereka yang merasa bahwa dalam video game mereka memiliki kekuatan untuk beraksi, mengalahkan, mendominasi, atau bahkan membunuh karakter lain ataupun bahkan pemain lain. Terlebih lagi aksi tersebut semakin didorong dan diberi steroid oleh para developer dan publisher di era game yang didominasi oleh genre battle royale, MOBA, dan FPS.

Terbiasanya para gamer kasual dengan segala aksi, tempo cepat, reflek super, akurasi, pengambilan keputusan instan yang ditawarkan game-game “jaman now” ini memang membuat mereka akan langsung merasa game yang tidak mengedepankan aksi akan lebih inferior alias lebih lemah dari game-game yang mereka biasa mainkan. Layaknya seorang pecinta makanan pedas fanatik yang mencoba makanan pedas-manis kemudian mengatakan bahwa makanan tersebut gak ada rasanya, pedasnya gak nendang, dan lainnya. Atau pecinta film-film Marvel yang mengatakan film-film drama itu gak seru, bikin ngantuk, dan kawan-kawannya.

Gamer yang ngakunya milenial tapi nyatanya kolot

old gamer

Mereka terkadang lupa, bahwa mereka juga tidak seharusnya melihat semua hal yang ada dengan kacamata yang sama. Atau setidaknya dalam kasus ini menyadari bahwa tidak semua game bisa dilihat, dimainkan, dan dinikmati dengan cara yang sama. Terkadang memang sulit untuk berpindah dari kebiasaan nge-game harian terlebih bagi para gamer yang memang bermain dengan harapan layaknya memakan popcorn. Ringan, mudah dikunyah, serta rasanya jelas dan sudah familiar.

Berbeda dengan game walking simulator yang lebih condong seperti oat, yang mungkin sedikit terasa hambar, tidak ringan, sulit dimakan, dan mungkin baru kita tahu sisi menyenangkannya setelah mencari tahu tentangnya lebih dalam. Ya, game-game seperti Everybody’s Gone to the Rapture, Firewatch, dan yang terbaru tentunya Death Stranding merupakan game yang tidak bisa dirasakan keasikannya secara instan. Kalian harus “mengunyah” gamenya lebih halus lagi agar mendapat esensi gamenya.

firewatch

Dan nilai plus dari game-game ini juga bukan berasal dari aksi, peperangan, dan ledakan (kecuali Death Stranding, yang bahkan Kojima masih memberikan unsur aksi di 2/3 progres gamenya). Namun lebih ke aspek lain yang mungkin tidak disediakan di game-game kompetitif kekinian yang bahkan terkadang tidak memberimu motif apapun kecuali untuk bertarung dan membantai siapapun yang menghalangimu dari tujuan atau kemenanganmu.

Kedalaman cerita, karakter, dan intrik mayoritas jadi aspek menarik yang bisa kamu gali dari game-game walking simulator ini. Sebenarnya cukup lucu melihat fenomena ini karena di satu sisi para gamer di seluruh dunia mengatakan bahwa mereka tidak menyukai game-game beralih fokus ke multiplayer, dan menghendaki lebih banyaknya game single player yang berfokus kepada cerita. Namun mereka sendiri juga tidak mau menerima keberadaan game-game ini yang bahkan menghadirkan cerita yang lebih kreatif, kompleks, terkadang tidak biasa dan lebih menarik dari game-game mainstream lainnya.

JNE Simulator yang katanya overrated

death stranding

Kembali melihat Death Stranding yang baru dirilis, game ini memang mendapatkan respon beragam dimana banyak yang mengatakan bahwa game ini revolusioner dan terasa fresh. Dan beberapa lainnya mengatakan bahwa game ini boring dan hanyalah walking simulator. Padahal sejak awal Kojima sendiri mengatakan bahwa Ia membuat Death Stranding karena aksi dan kekerasan dalam video game kini sudah tidak terkendali. Sehingga Ia membuat game tersebut agar para gamer bisa mundur sejenak, dan belajar kembali untuk saling berbaik hati dengan pemain lain.

Dari situ sendiri sudah jelas bahwa Death Stranding memang bukan didesain layaknya game action, atau seperti game milik Kojima sebelumnya, Metal Gear Solid. Meskipun kamu masih bisa merasakan sensasi bertarung yang cukup mirip di gamenya. Namun memang titik berat Kojima dalam Death Stranding selain tentunya cerita yang cukup kreatif dan sebenarnya menggugah apalagi bila kalian menyukai fiksi ilmiah dan tentunya naratif khas Kojima. Serta koneksi antar pemain yang diberikan dalam game ini lewat saling memberi bantuan kepada pemain lain.

Bukankah hal tersebut memang jarang digali di game-game AAA sebelumnya yang memang terlalu fokus ke inovasi aksi, pertarungan, dan juga kompetitif dalam berbagai bentuk dan rupanya? Bukankah memang seharusnya game ini bisa terasa fresh bila memang tidak dibandingkan dengan game-game yang pernah ada? Dan game-game walk simulator lainnya juga bisa dikatakan fresh karena mengambil arah yang berbeda daripada game-game mainstream lainnya?

Game mainstream gitu-gitu aja, tapi tetap aja dimainin

gamer capek

Namun kembali ke kata-kata game mainstream yang tadi sempat disebutkan, banyak gamer di seluruh dunia ini termasuk di Indonesia yang tentunya masuk ke aliran ini. Dimana mereka lebih mau untuk menelan apa yang ditelan yang lainnya ketimbang mencoba sesuatu hal baru untuk ditelan. Padahal belum tentu apa yang dikatakan orang lain buruk itu akan terasa buruk bagi mereka. Perasaan terlalu takut untuk berbeda, dianggap tidak mengikuti tren, atau bahkan tidak relevan baik di pergaulan dunia maya maupun dunia nyata.

Padahal game-game Walking Simulator ini lebih bisa tenang dinikmati secara personal ketika kalian selesai dari aktifitas harian kalian, ketimbang game-game kompetitif macam battle royale, FPS, dan MOBA yang terkadang malah memancing emosi karena rekan setim yang tidak becus, kekalahan, atau bahkan dari kamu sendiri yang memang tidak dalam kondisi baik untuk berkompetisi dengan pemain lain yang pada akhirnya malah membuat kamu emosi, marah, dan merusak mood-mu yang sebenarnya sudah lelah akibat rutinitas.


Jangan lupa baca juga info-info menarik lainnya tentang Opini atau artikel-artikel gak umum lainnya dari Galih K.A. Contact me at galihka@gamebrott.com

Tags: death strandingFeatured Postkojima
Previous Post

PS Plus Desember 2019 – Titanfall 2 dan Monster Energy Supercross GRATIS!

Next Post

Lagi Jalan-Jalan di Event DreamHack, Streamer Ini Pergoki Pemain yang Menggunakan Cheat CS: GO

Related Posts

Pc Handheld Terbaik 2025

5 PC Handheld Terbaik 2025, Gaming Lancar Pengganti Laptop

by Andi
20 jam ago
0

Buat sesi gaming kapan saja di mana saja.

Alternatif Rufus Terbaik 2025

7 Alternatif Rufus Terbaik agar Instalasi Windows Jadi Super Gampang!

by Bima
2 hari ago
0

Rufus adalah salah satu aplikasi atau tools yang kerap digunakan untuk membuat bootable disk. Selain aplikasi tersebut, terdapat beberapa alternatif...

Player Elden Ring Steam 100 Hour

Ada Banyak Player Elden Ring di Steam Sudah Bermain Game Ini Lebih dari 100 Jam

by Arif Gunawan
3 hari ago
0

Berdasarkan info yang didapat, ternyata ada banyak Player Elden Ring di Steam bermain game ini lebih dari 100 jam. Serius,...

Game Trending Saat Ini

10 Game Trending Saat Ini yang Populer di Steam – 26 Mei 2025

by Andi
5 hari ago
0

Game apa yang trending minggu ini?

Load More
Please login to join discussion

Gamebrott Latest

Wuthering Waves Versi 2.4 Lupa

Kuro Games Gelar Special Broadcast Wuthering Waves Versi 2.4

by Andy Julianto
6 jam ago
0

Plakat Dinding Concord

Plakat Dinding Concord Milik Developer Dilelang di Situs Auction

by Muhammad Faisal
15 jam ago
0

Co-Creator Fallout Remaster

Game Remaster Fallout 1 dan 2 Sulit Dilakukan Menurut Co-Creator

by Alden Aditya
15 jam ago
0

Game Black Panther Cancel

Game Black Panther Dibatalkan oleh EA, Kenapa?

by Arif Gunawan
16 jam ago
0

Pra-produksi Cyberpunk 2

Tak Lagi Disebut Project Orion, Pra-produksi Cyberpunk 2 Sudah Dimulai

by Arif Gunawan
16 jam ago
0

Gamebrott Live

Gamebrott Trending

Cheat GTA

Cheat GTA Terlengkap Bahasa Indonesia Terbaru Mei 2025!

by Muhammad Faisal
4 minggu ago
0

Cheat The Sims 4

Kumpulan Cheat The Sims 4 Terlengkap Bahasa Indonesia Untuk PC, PS4, Xbox One 2025

by Ernard Anky
5 bulan ago
0

cover 39 low end games gamebrott

120 Game PC Ringan Terbaik di Dunia yang Takkan Buat Laptop dan PC Kentang Kalian Meleleh

by Muhammad Maulana
5 bulan ago
33

Download Game PPSSPP Ukuran Kecil

120+ Game PPSSPP Ukuran Kecil Terbaik di Dunia yang Seru dan Tidak Cepat Bosan Tahun 2025

by Muhammad Faisal
5 bulan ago
0

Nickname Keren

1000+ Nickname Keren yang Bisa Kalian Pakai di Game Favoritmu 2025!

by Jendra
2 bulan ago
0

© Gamebrott.com Ltd. 
Untuk say hello, kerjasama, Press Release, dan kolaborasi lainnya silahkan hubungi;
Career
: hrd@gamebrott.com
Partnership: info@gamebrott.com
Press Release: pr@gamebrott.com
Phone/Whatsapp: (+62)-852-7134-8676

POWERED BY

Visit our GMA team:
Vietnam – EXP GG VN
Taiwan HK – EXP GG TW
Thailand – GamingDose

  • About Us
  • Contact Us
  • advertising
  • SITEMAP

© 2024 Gamebrott Limited

Share

Facebook

X

LinkedIn

WhatsApp

Copy Link
×
No Result
View All Result
  • Berita
  • Review
  • G | LIST
  • PLATFORM
    • Android
    • iOS
    • PC
    • PS4
    • PS5
    • Switch
  • TECH
  • Tutorial
  • Popular Games
    • Mobile Legends
    • Free Fire
    • PUBG Mobile
    • GTA
    • Genshin Impact
  • Videos
    • TikTok
    • YouTube
    • Facebook
  • GB Live!
  • Freebies
    • Free Games
    • Giveaway
  • Topup

© 2024 Gamebrott Limited

×